RadarBanyuwangi.id – Jahe, bumbu dapur yang satu ini bukan hanya memperkaya rasa masakan, tapi juga dikenal sebagai tanaman herbal yang telah dimanfaatkan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional.
Mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan zingerone, tanaman ini menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Salah satu kegunaan utamanya adalah meredakan peradangan dan nyeri. Gingerol, senyawa utamanya, memiliki sifat antiinflamasi yang efektif mengurangi nyeri sendi, terutama pada penderita osteoartritis atau rematik.
Banyak orang juga mengonsumsi air rebusannya untuk meredakan pegal-pegal setelah aktivitas berat. Tanaman ini juga dikenal efektif dalam mengatasi mual dan gangguan pencernaan.
Cocok untuk mengurangi gejala akibat mabuk perjalanan, morning sickness, atau mual pascaoperasi dan kemoterapi. Selain itu, dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan mempercepat pengosongan lambung, sehingga mengurangi rasa kembung.
Dalam hal meningkatkan daya tahan tubuh, kandungan antioksidannya membantu melawan radikal bebas dan memperkuat respons imun terhadap infeksi.
Tak heran jika minuman hangat berbahan dasar rimpang ini sering dikonsumsi saat musim hujan untuk mencegah masuk angin dan flu.
Beberapa penelitian awal juga menunjukkan kemampuannya dalam menurunkan kadar gula darah. Konsumsi secara rutin dalam jumlah wajar bisa membantu mengatur kadar insulin, terutama bagi penderita diabetes tipe 2, meskipun riset lebih lanjut masih dibutuhkan.
Tak hanya itu, khasiat lainnya mencakup peningkatan sirkulasi darah dan kesehatan jantung. Dengan sifat pengencer darah alaminya, tanaman ini membantu mencegah penggumpalan dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk segar, kering, serbuk, atau sebagai campuran minuman tradisional seperti wedang atau teh herbal. Meski alami, tetap disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan, terutama bagi yang memiliki masalah lambung atau sedang menggunakan obat pengencer darah. (*)