Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jalan Rusak Imbas Proyek Tol Probowangi, Warga Probolinggo Pasang Banner Protes Tuntut Perbaikan

jalan-rusak-imbas-proyek-tol-probowangi,-warga-probolinggo-pasang-banner-protes-tuntut-perbaikan
Jalan Rusak Imbas Proyek Tol Probowangi, Warga Probolinggo Pasang Banner Protes Tuntut Perbaikan

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rangkaian banner protes terpampang mencolok di sejumlah titik wilayah Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sejak Rabu (19/11), spanduk bernada kekesalan itu terlihat berjajar mulai kawasan Kecamatan Kotaanyar hingga Paiton, khususnya di area underpass Tol Probowangi di Desa Sumberanyar.

Seluruh banner itu dipasang warga empat desa yang selama ini merasa terdampak kerusakan jalan akibat aktivitas pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) yang kini berubah menjadi Prosiwangi (Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi).

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan 20 November 2025 Turun: Ini Daftar Lengkap Harga di Rajaemas dan Lakuemas

Empat desa yang ikut memasang banner ialah Desa Sumberanyar dan Sumberejo di Kecamatan Paiton, serta Desa Kotaanyar dan Triwungan di Kecamatan Kotaanyar.

Beberapa tulisan pada banner tampak satir dan penuh kekecewaan.

Salah satu yang paling mencolok berbunyi: “Kalian sukses membuat jalan tol. Kalian juga sukses membuat jalan kami tol ngantol. Maincount jangan seenaknya..!!!”

Ada pula banner lain bertuliskan, “Maincount jangan lari dari tanggung jawab. Kembalikan jalan kami mulus lagi.”

Ahmad Taufik, salah satu warga Sumberanyar, mengatakan bahwa pemasangan banner tersebut merupakan bentuk kekesalan warga.

Baca Juga: Profil Panjang PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll (BTB) dan Rencana Kenaikan Tarif Tol Bakter 27 November 2025: Alasan, Regulasi, dan Respons Publik

Menurutnya, sejak lama warga dijanjikan perbaikan jalan oleh pihak maincount proyek strategis nasional (PSN) itu, namun hingga kini tak kunjung direalisasikan.

“Banner itu ungkapan kesal kami. Dari dulu janji mau diperbaiki, tapi sampai sekarang kondisi jalan malah makin rusak,” ujarnya.

Taufik menegaskan, warga ingin mendesak pihak maincount agar segera memperbaiki kerusakan jalan yang semakin parah akibat hilir mudik kendaraan besar keluar masuk area proyek pembangunan tol.

Ia menambahkan bahwa Pemkab Probolinggo maupun pemerintah desa sebenarnya sudah berkali-kali meminta kepastian perbaikan kepada kontraktor, tetapi hasilnya nihil.


Page 2

“Kami bersama warga dari empat desa sengaja memasang spanduk di sepanjang jalur yang rusak, biar pihak terkait tahu bahwa kami sudah tidak percaya lagi. Terlalu lama masyarakat menunggu sampai akhir tahun tanpa kepastian,” katanya.

Baca Juga: Uji Laik Fungsi Tol Kutepat Rampung, Akses Medan–Danau Toba Hanya 2 Jam: Hamawas Targetkan Operasi Nataru

Ia juga menyebut bahwa warga sudah sepakat siap menggelar aksi yang lebih besar jika dalam waktu dekat tidak ada sebuah langkah konkret terkait perbaikan jalan.

“Ini peringatan terakhir. Kalau tidak ada langkah nyata, warga terutama yang tinggal paling dekat dengan lokasi proyek akan turun melakukan aksi unjuk rasa,” ancamnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, memastikan bahwa kontraktor akan mulai memperbaiki kerusakan jalan.

Ia mengatakan perbaikan dijadwalkan berlangsung mulai Kamis (20/11).

“Insyaallah besok mulai dikerjakan oleh pihak maincount. Setelah Bupati Probolinggo Mohammad Haris meninjau langsung lokasi siang tadi, mereka berkomitmen segera memperbaiki,” ujar Hengki.

Baca Juga: Perpres Baru Terbit, Tol Gilimanuk–Mengwi Lanjut Lagi: Dari Harapan Warga Bali hingga Tantangan Sepi Investor

Ia menyebut ada dua perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan penanganan yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Perbaikan tahap awal dilakukan dengan metode tambal sulam sebelum kemudian dilakukan pengaspalan hotmix.

Sementara itu, Humas Tol Paket 3, Mohammad Ifan, belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut.

Hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum merespons panggilan maupun pesan dari Jawa Pos Radar Bromo. (*)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Rangkaian banner protes terpampang mencolok di sejumlah titik wilayah Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sejak Rabu (19/11), spanduk bernada kekesalan itu terlihat berjajar mulai kawasan Kecamatan Kotaanyar hingga Paiton, khususnya di area underpass Tol Probowangi di Desa Sumberanyar.

Seluruh banner itu dipasang warga empat desa yang selama ini merasa terdampak kerusakan jalan akibat aktivitas pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) yang kini berubah menjadi Prosiwangi (Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi).

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan 20 November 2025 Turun: Ini Daftar Lengkap Harga di Rajaemas dan Lakuemas

Empat desa yang ikut memasang banner ialah Desa Sumberanyar dan Sumberejo di Kecamatan Paiton, serta Desa Kotaanyar dan Triwungan di Kecamatan Kotaanyar.

Beberapa tulisan pada banner tampak satir dan penuh kekecewaan.

Salah satu yang paling mencolok berbunyi: “Kalian sukses membuat jalan tol. Kalian juga sukses membuat jalan kami tol ngantol. Maincount jangan seenaknya..!!!”

Ada pula banner lain bertuliskan, “Maincount jangan lari dari tanggung jawab. Kembalikan jalan kami mulus lagi.”

Ahmad Taufik, salah satu warga Sumberanyar, mengatakan bahwa pemasangan banner tersebut merupakan bentuk kekesalan warga.

Baca Juga: Profil Panjang PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll (BTB) dan Rencana Kenaikan Tarif Tol Bakter 27 November 2025: Alasan, Regulasi, dan Respons Publik

Menurutnya, sejak lama warga dijanjikan perbaikan jalan oleh pihak maincount proyek strategis nasional (PSN) itu, namun hingga kini tak kunjung direalisasikan.

“Banner itu ungkapan kesal kami. Dari dulu janji mau diperbaiki, tapi sampai sekarang kondisi jalan malah makin rusak,” ujarnya.

Taufik menegaskan, warga ingin mendesak pihak maincount agar segera memperbaiki kerusakan jalan yang semakin parah akibat hilir mudik kendaraan besar keluar masuk area proyek pembangunan tol.

Ia menambahkan bahwa Pemkab Probolinggo maupun pemerintah desa sebenarnya sudah berkali-kali meminta kepastian perbaikan kepada kontraktor, tetapi hasilnya nihil.