sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembukaan akses lalu lintas di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember berdampak besar pada roda perekonomian masyarakat sekitar. Warung-warung yang selama sebulan mati, Kamis (4/9) kembali didatangi pengunjung.
Salah satu pemilik warung, Sutami, 52, asal Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru mengaku sudah mulai membuka warungnya sejak Kamis pagi.
“Alhamdulillah, sudah mulai bisa tersenyum kalau sekarang, sudah bisa buka warung karena jalanan sudah ramai,” katanya.
Sutami mengungkapkan, suaminya yang biasanya membuka jasa tambal ban juga sudah mendapat pelanggan pada hari pertama pembukaan Jalur Gumitir.
“Benar-benar berdampak, ekonomi saya hidup lagi. Meskipun hari pertama sudah lumayan ada pemasukan,” terangnya.
Apalagi, lanjut dia, pada hari pertama ini banyak pengguna jalan yang tengah melintas berhenti untuk mengabadikan momen.
Para pengguna jalan, ada yang berhenti untuk sekadar swafoto, dan mampir ke warungnya untuk makan atau ngopi.
“Untung parkiran tempat saya ini lumayan luas, jadi meskipun banyak yang parkir masih aman,” tandasnya.
Meski begitu, jelas dia, rupanya belum semua warung atau pedagang kaki lima di sepanjang jalur itu kembali berjualan.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, masih ada sejumlah warung yang tutup dan pedagang yang belum berjualan.
“Mungkin masih ada yang kehabisan modal dan belum bisa buka,” kata pedagang lain di sekitar Patung Gandrung, Aji, 45.
Selain itu, lanjut dia, para pengatur jalan alias tukang awe-awe di jalur berkelok itu juga sudah kembali ke lokasi tempat mereka mangkal.
“Perbedaannya terasa, jalanan sangat ramai. Biasanya yang lewat hanya kendaraan roda dua saja. Pemasukan juga sudah naik sekitar 10 persen dibanding saat penutupan kemarin,” ungkapnya. (sas/abi)