radarbanyuwangi.jawapos.com – Penutupan total Jalur Gumitir dari tanggal 24 Juli hingga 24 September 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang hendak bepergian antara Jember dan Banyuwangi.
Namun, di balik tantangan tersebut, tersimpan peluang besar untuk mengeksplorasi rute alternatif yang menawarkan pengalaman wisata berbeda, terutama melalui jalur Bondowoso–Ijen yang menyuguhkan panorama alam luar biasa dan nuansa petualangan yang tidak biasa.
Baca Juga: Hindari Neraka Macet Situbondo-Banyuwangi Selama 2 Bulan karena Penutupan Jalur Gumitir, Begini Caranya
Jalur ini merupakan pilihan utama bagi pencinta alam dan pelancong yang menginginkan pengalaman lebih dari sekadar perjalanan.
Dari Jember, perjalanan dilanjutkan ke Bondowoso, kemudian ke Kecamatan Sempol, dan akhirnya menyusuri kawasan pegunungan menuju Kawah Ijen sebelum sampai di Banyuwangi melalui Licin.
Meski medan yang dilalui tergolong menantang, rute ini menghadirkan berbagai atraksi menarik mulai dari kebun kopi, hutan pinus, hingga pemandangan menakjubkan dari Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena api biru yang langka di dunia.
Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup Total, Ini Dampaknya Bagi Pengguna Bus dan Kereta Api
Pesona Alam dan Wisata Sepanjang Jalur
Bagi yang mendambakan suasana pegunungan dan udara sejuk, jalur ini adalah surga tersendiri. Beberapa daya tarik utama meliputi:
- Kawah Ijen: Destinasi ikonik dengan kawah berwarna biru toska, bisa dicapai dengan mendaki ringan dari pos Paltuding.
- Perkebunan Kopi Sempol: Cocok untuk wisata edukatif maupun kuliner kopi lokal.
- Hutan Pinus dan Spot Selfie Alam: Lokasi-lokasi instagramable untuk pecinta fotografi dan pemburu ketenangan.
Di samping itu, wisata kuliner lokal di Bondowoso dan Licin menghadirkan ragam hidangan tradisional yang menggoda lidah.
Baca Juga: Belum Lahir Sudah Ditolak: Farel Prayoga Ungkap Ibu Kandung Dulu Ditendang Agar Gugurkan Kandungan
Tantangan dan Tips Melintasi Jalur Ini
Meskipun menawarkan pesona luar biasa, rute Bondowoso–Ijen memiliki sejumlah tantangan:
- Jalan sempit dan tikungan tajam, tidak ideal untuk kendaraan besar.
- Beberapa titik jalan berlubang dan minim penerangan, sehingga disarankan melakukan perjalanan pada siang hari.
- Fasilitas umum terbatas, jadi pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan logistik terpenuhi.
Cek kondisi jalan secara berkala melalui laporan Dinas Perhubungan atau komunitas daring, dan siapkan peta offline karena sinyal bisa tidak stabil di area pegunungan.
Baca Juga: Farel Prayoga: Aku Sudah Nggak Mau Ngurus Ibu Tiri, Sekarang Fokus ke Diri Sendiri dan Adikku
Liburan Alternatif yang Tak Kalah Seru
Dengan penutupan Jalur Gumitir, rute Bondowoso–Ijen bukan hanya solusi alternatif, tetapi justru kesempatan langka untuk menikmati Jawa Timur dari sisi yang lebih alami dan menantang.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Penutupan total Jalur Gumitir dari tanggal 24 Juli hingga 24 September 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang hendak bepergian antara Jember dan Banyuwangi.
Namun, di balik tantangan tersebut, tersimpan peluang besar untuk mengeksplorasi rute alternatif yang menawarkan pengalaman wisata berbeda, terutama melalui jalur Bondowoso–Ijen yang menyuguhkan panorama alam luar biasa dan nuansa petualangan yang tidak biasa.
Baca Juga: Hindari Neraka Macet Situbondo-Banyuwangi Selama 2 Bulan karena Penutupan Jalur Gumitir, Begini Caranya
Jalur ini merupakan pilihan utama bagi pencinta alam dan pelancong yang menginginkan pengalaman lebih dari sekadar perjalanan.
Dari Jember, perjalanan dilanjutkan ke Bondowoso, kemudian ke Kecamatan Sempol, dan akhirnya menyusuri kawasan pegunungan menuju Kawah Ijen sebelum sampai di Banyuwangi melalui Licin.
Meski medan yang dilalui tergolong menantang, rute ini menghadirkan berbagai atraksi menarik mulai dari kebun kopi, hutan pinus, hingga pemandangan menakjubkan dari Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena api biru yang langka di dunia.
Baca Juga: Jalur Gumitir Ditutup Total, Ini Dampaknya Bagi Pengguna Bus dan Kereta Api
Pesona Alam dan Wisata Sepanjang Jalur
Bagi yang mendambakan suasana pegunungan dan udara sejuk, jalur ini adalah surga tersendiri. Beberapa daya tarik utama meliputi:
- Kawah Ijen: Destinasi ikonik dengan kawah berwarna biru toska, bisa dicapai dengan mendaki ringan dari pos Paltuding.
- Perkebunan Kopi Sempol: Cocok untuk wisata edukatif maupun kuliner kopi lokal.
- Hutan Pinus dan Spot Selfie Alam: Lokasi-lokasi instagramable untuk pecinta fotografi dan pemburu ketenangan.
Di samping itu, wisata kuliner lokal di Bondowoso dan Licin menghadirkan ragam hidangan tradisional yang menggoda lidah.
Baca Juga: Belum Lahir Sudah Ditolak: Farel Prayoga Ungkap Ibu Kandung Dulu Ditendang Agar Gugurkan Kandungan
Tantangan dan Tips Melintasi Jalur Ini
Meskipun menawarkan pesona luar biasa, rute Bondowoso–Ijen memiliki sejumlah tantangan:
- Jalan sempit dan tikungan tajam, tidak ideal untuk kendaraan besar.
- Beberapa titik jalan berlubang dan minim penerangan, sehingga disarankan melakukan perjalanan pada siang hari.
- Fasilitas umum terbatas, jadi pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan logistik terpenuhi.
Cek kondisi jalan secara berkala melalui laporan Dinas Perhubungan atau komunitas daring, dan siapkan peta offline karena sinyal bisa tidak stabil di area pegunungan.
Baca Juga: Farel Prayoga: Aku Sudah Nggak Mau Ngurus Ibu Tiri, Sekarang Fokus ke Diri Sendiri dan Adikku
Liburan Alternatif yang Tak Kalah Seru
Dengan penutupan Jalur Gumitir, rute Bondowoso–Ijen bukan hanya solusi alternatif, tetapi justru kesempatan langka untuk menikmati Jawa Timur dari sisi yang lebih alami dan menantang.