Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sopir Truk Tronton Blokir Pintu Keluar, Pelabuhan Ketapang Lumpuh

sopir-truk-tronton-blokir-pintu-keluar,-pelabuhan-ketapang-lumpuh
Sopir Truk Tronton Blokir Pintu Keluar, Pelabuhan Ketapang Lumpuh

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Sopir truk tronton memblokade pintu keluar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (16/7/2025), dan menyebabkan operasional pelabuhan lumpuh.

Aksi tersebut dilakukan sopir mulai pukul 11.00 WIB dan berlangsung sekitar 1,5 jam, melanjutkan aksi pemblokiran yang sempat dilakukan pada pagi harinya.

Para sopir truk tronton sengaja memarkir kendaraannya berjajar rapat di jalur masuk dermaga LCM yang menyebabkan akses keluar Pelabuhan Ketapang berhenti total.

Mereka menuntut agar jumlah kapal yang melayani penyeberangan di dermaga LCM yang khusus melayani angkutan barang ditambah.

Baca juga: Sopir Blokir Akses, Arus ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Macet Total

“Saya sudah dari tadi pagi jam delapan menunggu masuk pelabuhan,” kata salah satu sopir truk, Poniman.

Lebih dari empat jam sopir yang membawa muatan lem dan seng dari Surabaya menuju Bali itu terjebak di Pelabuhan Ketapang.

Baca juga: Nama Suaminya Tak Ada di Manifes, Yatini Tetap Setia Menunggu di Pelabuhan Ketapang

Ia pun menduga, sopir-sopir lain menutup akses jalan keluar karena telalu lelah menunggu kepastian penambahan kapal.

“Pengurangan jumlah kapal yang beroperasi menyusahkan para sopir truk. Biasanya, saya bongkar muatan di lokasi setelah empat hari perjalanan. Ini sudah hari kelima masih di Banyuwangi,” bebernya.

Jalur baru dibuka oleh sopir truk tronton pada pukul 12.22 WIB setelah satu kapal sandar, namun hal tersebut hanya mengurangi sedikit dari kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi mengatakan, penumpukan terjadi karena adanya inspeksi kapal di dermaga LCM Pelabuhan Ketapang imbas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

“Ada 15 kapal yang harus segera memperbaiki non-conformity atau kekurangan yang ada di kapal mereka,” kata Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana.

Sementara itu, kata Purgana, jumlah kapal yang melayani dermaga LCM sebetulnya ada dua, namun satu kapal kandas di Perairan Gilimanuk semalam sehingga hanya satu kapal yang melayani.

Nantinya, kapal yang telah menjalani inspeksi ulang akan diperbantukan untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.