radarbanyuwangi.jawapos.com – Antrean kendaraan menuju arah Pelabuhan ASDP Ketapang tak kunjung terurai.
Hingga Kamis malam (17/7), panjang antrean kendaraan mencapai 30 kilometer ke arah utara. Bahkan, ekor antrean sampai depan Waduk Bajulmati, masuk kawasan hutan Baluran, Situbondo.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan dari arah utara yang memakan jalur berlawanan alias ngeblong.
Kemacetan tak hanya dari sisi utara pelabuhan. Kendaraan dari arah kota Banyuwangi menuju Ketapang juga ikut macet.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean di sisi selatan merambat dari jalan lingkar sampai ke depan Hotel Mirah atau sekitar 4 kilometer dari Pelabuhan Ketapang.
Andri, 43, salah seorang kernet mobil ekspedisi mengatakan, dirinya masuk ke jalan lingkar Ketapang dari arah selatan pada pukul 02.00.
Kendaraanya harus mengantre dan baru masuk ke kantung parkir Bulusan pada pukul 16.00. Padahal, jarak kedua lokasi tersebut jika ditarik garis lurus hanya satu kilometer.
“Sebenarnya jaraknya dekat, tapi karena harus mutar akhirnya lama. Paling cepat malam atau pagi baru bisa menyeberang,” kata pria asal Bandung itu
Kondisi yang sama juga dirasakan Noval, pengemudi truk asal Pasuruan. Butuh waktu sekitar 30 jam untuk bisa masuk ke Banyuwangi lewat utara sampai masuk ke kantung parkir Dermaga Bulusan.
“Yang lama dari Watudodol ke pelabuhan. Sekitar 28 jam, ini yang membuat ongkos habis di jalan,” kata Noval.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra mengatakan pihaknya mengerahkan kekuatan optimal untuk bisa mengurai kepadatan di jalan arteri.
Salah satu penyebab yang memicu kemacetan semakin parah adalah banyaknya kendaraan yang ngeblong dan mengambil jalur berlawanan.
Banyak juga truk truk yang masuk, namun belum memiliki tiket sehingga menghambat arus di depan pelabuhan.
“Penyebab utamanya tetap karena kekurangan jumlah kapal, tapi tugas kita mengurai di jalur arteri. Volume kendaraan juga bertambah,” kata Rama.
Page 2
Polresta Banyuwangi menurunkan personel dari Satlantas dan Pamobvit untuk mengurai titik titik kepadatan. Yang paling parah memang terjadi di pintu masuk jalur lingkar Ketapang di sisi selatan dan pintu keluar di depan Pelindo.
“Sejak Rabu malam kita coba melakukan penguraian jalur. Antrean dari arah selatan sampai 4 kilometer, sedangkan di sisi utara sampai Bajulmati. Kami juga meminta KSOP dan ASDP segera mengoperasikan kapal yang siap beroperasi,” tegasnya.
Kapolresta mengimbau kepada masyarakat untuk bisa lebih bijak dalam bepergian. Bagi yang tidak memiliki kepentingan mendesak disarankan untuk tidak menyeberang ke Bali dalam satu dua hari ke depan supaya tidak ikut terjebak dalam antrean kendaraan.
”Kita juga membagikan kue dan minuman untuk sopir dan pengendara. Petugas kita minta untuk memprioritaskan kendaraan roda 4 pribadi dan logistik untuk bisa menyeberang ke Bali,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi I Komang Sudira Atmaja mengatakan, ada 10 personel yang dikerahkan untuk membantu mengurai titik kepadatan.
Mereka ditempatkan di sepanjang jalan lingkar untuk memastikan jalur alternatif itu tak tersendat.
“Kita juga mengawasi truk yang melewati jalur bawah rel kereta api, supaya tidak terhenti di sana,” ungkapnya.
Corporate Secretary PT ASDP Shelvy Arifin mengatakan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan terus melakukan koordinasi intensif bersama KSOP, Ditjen Hubla, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat proses normalisasi layanan.
Dia menjelaskan, antrean kendaraan logistik terjadi sebagai dampak dari pembatasan operasional kapal pasca dilaksanakannya inspeksi menyeluruh oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan selaku regulator yang berwenang atas keselamatan pelayaran nasional.
“Langkah ini diambil sebagai bentuk mitigasi risiko menyusul insiden KMP Tunu Pratama Jaya, sekaligus untuk memastikan seluruh kapal yang beroperasi di lintas Selat Bali dalam kondisi laik laut,’’ tegasnya. (fre/aif)
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Antrean kendaraan menuju arah Pelabuhan ASDP Ketapang tak kunjung terurai.
Hingga Kamis malam (17/7), panjang antrean kendaraan mencapai 30 kilometer ke arah utara. Bahkan, ekor antrean sampai depan Waduk Bajulmati, masuk kawasan hutan Baluran, Situbondo.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan dari arah utara yang memakan jalur berlawanan alias ngeblong.
Kemacetan tak hanya dari sisi utara pelabuhan. Kendaraan dari arah kota Banyuwangi menuju Ketapang juga ikut macet.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean di sisi selatan merambat dari jalan lingkar sampai ke depan Hotel Mirah atau sekitar 4 kilometer dari Pelabuhan Ketapang.
Andri, 43, salah seorang kernet mobil ekspedisi mengatakan, dirinya masuk ke jalan lingkar Ketapang dari arah selatan pada pukul 02.00.
Kendaraanya harus mengantre dan baru masuk ke kantung parkir Bulusan pada pukul 16.00. Padahal, jarak kedua lokasi tersebut jika ditarik garis lurus hanya satu kilometer.
“Sebenarnya jaraknya dekat, tapi karena harus mutar akhirnya lama. Paling cepat malam atau pagi baru bisa menyeberang,” kata pria asal Bandung itu
Kondisi yang sama juga dirasakan Noval, pengemudi truk asal Pasuruan. Butuh waktu sekitar 30 jam untuk bisa masuk ke Banyuwangi lewat utara sampai masuk ke kantung parkir Dermaga Bulusan.
“Yang lama dari Watudodol ke pelabuhan. Sekitar 28 jam, ini yang membuat ongkos habis di jalan,” kata Noval.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra mengatakan pihaknya mengerahkan kekuatan optimal untuk bisa mengurai kepadatan di jalan arteri.
Salah satu penyebab yang memicu kemacetan semakin parah adalah banyaknya kendaraan yang ngeblong dan mengambil jalur berlawanan.
Banyak juga truk truk yang masuk, namun belum memiliki tiket sehingga menghambat arus di depan pelabuhan.
“Penyebab utamanya tetap karena kekurangan jumlah kapal, tapi tugas kita mengurai di jalur arteri. Volume kendaraan juga bertambah,” kata Rama.