sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember, resmi dibuka sejak pukul 00.00, Kamis dini hari (4/9).
Saat dibuka, arus lalu lintas di jalan berkelok tersebut didominasi oleh kendaraan pengangkut logistik dan roda dua. Lalu lalang kendaraan besar mulai padat.
Truk-truk besar berjalan beriringan melintasi Jalur Gumitir yang baru diperbaiki tersebut. Demikian pula dengan truk muatan tebu, ikut lewat di jalur tersebut setelah sekian lama ditutup untuk perbaikan.
Pembukaan arus lalu lintas di Jalur Gumitir disambut suka cita para pengguna jalan. Banyak kendaraan roda empat sudah menunggu di pintu masuk jalan yang melewati Gunung Gumitir, tepatnya di penyekatan Pos Mrawan sejak Rabu (3/9) sore.
“Sejak sore sudah banyak yang menunggu, sopir menunggu dibukanya jalan. Alhamdulillah, meski ramai semua terkendali,” ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Hendrix Kusuma Wardana melalui Kanit Jatim V AKP Roni Faslah.
Kendaraan besar seperti truk tebu, mobil tangki BBM, bus, hingga truk kontainer, jelas dia, bisa kembali lalu lalang setelah sebulan harus melintas melalui jalur pantai utara (pantura).
“Arus lalu lintas dari dua arah lancar sejak semalam (dini hari saat pembukaan). Siang ini (kemarin) kami juga meninjau, dan kondisinya lancar,” ucapnya.
Dari hasil tinjau lapang, lanjut Roni, arus lalu lintas pada hari pertama pembukaan Jalur Gumitir pasca proyek preservasi dan perbaikan geometri jalan cenderung landai.
“Hari pertama dari arah Banyuwangi dan sebaliknya (dari Jember) tergolong landai, mungkin karena hari pertama belum banyak yang tahu aksesnya sudah dibuka,” terangnya.
Kondisi tikungan Mbah Singo yang sebelumnya memiliki kemiringan ekstrem dan kerap membuat kendaraan besar terguling, saat ini sudah dalam kondisi ideal.
“Secara real saya lihat kemiringannya sudah berkurang banyak. InsyaAllah keselamatan pengguna jalan bisa terjamin,” tandasnya.
Roni mengimbau agar kendaraan yang melintas menjaga keselamatan serta memastikan kendaraannya dalam kondisi optimal sebelum bepergian.
Selain itu, ia akan berkoordinasi dengan Kasat Lantas setempat guna menyiapkan rambu-rambu lalu lintas di lokasi.
“Rambu-rambu sementara hanya banner saja, nantinya akan dipasang rambu lain biar Kasatlantas berkomunikasi juga dengan dishub,” cetusnya.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember, resmi dibuka sejak pukul 00.00, Kamis dini hari (4/9).
Saat dibuka, arus lalu lintas di jalan berkelok tersebut didominasi oleh kendaraan pengangkut logistik dan roda dua. Lalu lalang kendaraan besar mulai padat.
Truk-truk besar berjalan beriringan melintasi Jalur Gumitir yang baru diperbaiki tersebut. Demikian pula dengan truk muatan tebu, ikut lewat di jalur tersebut setelah sekian lama ditutup untuk perbaikan.
Pembukaan arus lalu lintas di Jalur Gumitir disambut suka cita para pengguna jalan. Banyak kendaraan roda empat sudah menunggu di pintu masuk jalan yang melewati Gunung Gumitir, tepatnya di penyekatan Pos Mrawan sejak Rabu (3/9) sore.
“Sejak sore sudah banyak yang menunggu, sopir menunggu dibukanya jalan. Alhamdulillah, meski ramai semua terkendali,” ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Hendrix Kusuma Wardana melalui Kanit Jatim V AKP Roni Faslah.
Kendaraan besar seperti truk tebu, mobil tangki BBM, bus, hingga truk kontainer, jelas dia, bisa kembali lalu lalang setelah sebulan harus melintas melalui jalur pantai utara (pantura).
“Arus lalu lintas dari dua arah lancar sejak semalam (dini hari saat pembukaan). Siang ini (kemarin) kami juga meninjau, dan kondisinya lancar,” ucapnya.
Dari hasil tinjau lapang, lanjut Roni, arus lalu lintas pada hari pertama pembukaan Jalur Gumitir pasca proyek preservasi dan perbaikan geometri jalan cenderung landai.
“Hari pertama dari arah Banyuwangi dan sebaliknya (dari Jember) tergolong landai, mungkin karena hari pertama belum banyak yang tahu aksesnya sudah dibuka,” terangnya.
Kondisi tikungan Mbah Singo yang sebelumnya memiliki kemiringan ekstrem dan kerap membuat kendaraan besar terguling, saat ini sudah dalam kondisi ideal.
“Secara real saya lihat kemiringannya sudah berkurang banyak. InsyaAllah keselamatan pengguna jalan bisa terjamin,” tandasnya.
Roni mengimbau agar kendaraan yang melintas menjaga keselamatan serta memastikan kendaraannya dalam kondisi optimal sebelum bepergian.
Selain itu, ia akan berkoordinasi dengan Kasat Lantas setempat guna menyiapkan rambu-rambu lalu lintas di lokasi.
“Rambu-rambu sementara hanya banner saja, nantinya akan dipasang rambu lain biar Kasatlantas berkomunikasi juga dengan dishub,” cetusnya.