Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jalur Situbondo-Banyuwangi Lumpuh! Bupati Ipuk Minta Kemenhub Kirim Kapal dan Libatkan TNI AL

jalur-situbondo-banyuwangi-lumpuh!-bupati-ipuk-minta-kemenhub-kirim-kapal-dan-libatkan-tni-al
Jalur Situbondo-Banyuwangi Lumpuh! Bupati Ipuk Minta Kemenhub Kirim Kapal dan Libatkan TNI AL

radarbanyuwangi.jawapos.com – Bupati Ipuk Fiestiandani mengajukan bantuan penambahan armada kapal yang dioperasikan di lintas penyeberangan Jawa-Bali kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Permintaan ini diajukan sebagai respos atas kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pembatasan operasional kapal di Pelabuhan Ketapang oleh otoritas pelabuhan di bawah naungan Kemenhub.

Keputusan untuk mengajukan bantuan penambahan kapal itu merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) yang digelar Bupati Ipuk Fiestiandani bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi di pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (24/7).

Rakor kali ini diikuti oleh Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, Dananal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari), unsur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

Rakor tersebut membahas upaya mengurai kemacetan di Jalur Situbondo-Banyuwangi akibat penumpukan truk yang hendak menyeberang ke Gilimanuk, Bali. 

“Kami sudah meminta kepada Kemenhub penambahan armada kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Ketapang. Atau ada perbantuan kapal yang bisa dikirim ke Banyuwangi dari pelabuhan lain untuk bisa mengangkut kendaraan tonase besar,” ujar Ipuk usai rakor.

Dalam rapat dipaparkan, data yang diterima dari otoritas pelabuhan, kapal yang dioperasikan khusus untuk mengangkut truk sumbu tiga dengan tonase di atas 35 ton hanya 11 unit dari 17 kapal yang ada.

Kapal-kapal yang tidak beroperasi disebabkan masih dalam perbaikan untuk kelaikan jalan.

Kapal tersebut masih dilakukan proses docking untuk perawatan dan perbaikan sesuai dengan hasil evaluasi dampak dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. 

Namun kapal yang dioperasikan saat ini tidak cukup untuk mengurai antrean panjang di jalur arteri.

Forkopimda sepakat meminta penambahan armada kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Utamanya di dermaga LCM yang diperuntukkan khusus truk pengangkut tonase di atas 35 ton yang biasanya memuat logistik dari Jawa ke Bali.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menjelaskan, update kemacetan, Kamis (24/7), terjadi mulai sekitar Pelabuhan Ketapang dan ekor kemacetan berada di Hutan Baluran,

perbatasan Situbondo-Banyuwangi, meski titik kemacetan terputus-putus. Kemacetan didominasi oleh truk-truk besar.


Page 2

Untuk mengurai kemacetan tersebut, Polresta mengerahkan sekitar 300 personel.

Penempatan pasukan difokuskan di sepanjang jalur arteri untuk mencegah praktik sopir truk yang ngeblong atau nekat melawan arus.

“Arah utara ke selatan (Situbondo-Banyuwangi) memang padat. Tapi arah sebaliknya (Banyuwangi-Situbondo) jangan sampai ikut macet. Karena itu kami kerahkan lebih banyak personel,” kata Rama.

Untuk memperkuat pengamanan dan pengaturan lalu lintas, Pemkab Banyuwangi juga akan menambah personel Dishub dan Satpol PP guna mendukung TNI-Polri di lapangan. 

“Bila memungkinkan nanti akan dibuka posko gabungan, dari Polri, TNI, dan pemkab untuk mengatasi kemacetan ini,” tambah Dandim. 

Selain itu, dalam Rakor tersebut Forkopimda juga mengusulkan opsi perbantuan kapal Landing Ship Tank (LST) milik TNI AL jika memungkinkan.

Menanggapi ini, Danlanal Banyuwangi menyebut usulan tersebut akan dikoordinasikan.

“Masih akan kami koordinasikan, apakah memungkinkan untuk menghadirkan kapal LST untuk diperbantukan di Pelabuhan Ketapang,” pungkasnya. (fre/sgt)


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Bupati Ipuk Fiestiandani mengajukan bantuan penambahan armada kapal yang dioperasikan di lintas penyeberangan Jawa-Bali kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Permintaan ini diajukan sebagai respos atas kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pembatasan operasional kapal di Pelabuhan Ketapang oleh otoritas pelabuhan di bawah naungan Kemenhub.

Keputusan untuk mengajukan bantuan penambahan kapal itu merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) yang digelar Bupati Ipuk Fiestiandani bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi di pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (24/7).

Rakor kali ini diikuti oleh Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, Dananal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari), unsur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

Rakor tersebut membahas upaya mengurai kemacetan di Jalur Situbondo-Banyuwangi akibat penumpukan truk yang hendak menyeberang ke Gilimanuk, Bali. 

“Kami sudah meminta kepada Kemenhub penambahan armada kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Ketapang. Atau ada perbantuan kapal yang bisa dikirim ke Banyuwangi dari pelabuhan lain untuk bisa mengangkut kendaraan tonase besar,” ujar Ipuk usai rakor.

Dalam rapat dipaparkan, data yang diterima dari otoritas pelabuhan, kapal yang dioperasikan khusus untuk mengangkut truk sumbu tiga dengan tonase di atas 35 ton hanya 11 unit dari 17 kapal yang ada.

Kapal-kapal yang tidak beroperasi disebabkan masih dalam perbaikan untuk kelaikan jalan.

Kapal tersebut masih dilakukan proses docking untuk perawatan dan perbaikan sesuai dengan hasil evaluasi dampak dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. 

Namun kapal yang dioperasikan saat ini tidak cukup untuk mengurai antrean panjang di jalur arteri.

Forkopimda sepakat meminta penambahan armada kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Utamanya di dermaga LCM yang diperuntukkan khusus truk pengangkut tonase di atas 35 ton yang biasanya memuat logistik dari Jawa ke Bali.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menjelaskan, update kemacetan, Kamis (24/7), terjadi mulai sekitar Pelabuhan Ketapang dan ekor kemacetan berada di Hutan Baluran,

perbatasan Situbondo-Banyuwangi, meski titik kemacetan terputus-putus. Kemacetan didominasi oleh truk-truk besar.