RadarBanyuwangi.id – Menjelang momen libur panjang dalam rangka Jumat Agung dan Paskah yang berlangsung pada 18 hingga 20 April 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau seluruh pelanggan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap barang bawaan pribadi selama melakukan perjalanan.
Imbauan ini didasari oleh pengalaman selama masa Angkutan Lebaran 2025, di mana KAI mencatat adanya 1.083 barang tertinggal milik pelanggan, dengan total nilai kerugian mencapai Rp1,28 miliar.
Fakta ini menjadi pengingat penting bahwa risiko kehilangan barang bisa meningkat signifikan saat periode padat penumpang seperti libur keagamaan.
“Jenis barang yang tertinggal sangat beragam, mulai dari gadget, pakaian, jam tangan, dompet, emas, uang tunai, hingga helm. Alhamdulillah, sebagian besar telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Baca Juga: KAI Ungkap Fakta Mengejutkan, Lebih dari 70 Persen Pelanggan Pilih KA Ekonomi Saat Lebaran 2025
Sistem Lost and Found KAI Aktif dan Responsif
Dalam upaya menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan, KAI telah menerapkan sistem lost and found yang aktif di seluruh stasiun dan rangkaian kereta.
Begitu sebuah barang ditemukan oleh petugas, sistem akan langsung mencatat dan mengamankan barang tersebut agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan akurat.
Pelanggan yang kehilangan barang dapat melapor langsung kepada petugas stasiun atau menghubungi Contact Center 121 untuk proses penelusuran.
“Kami ingin semua pelanggan merasa aman. Namun, tentu saja barang bawaan adalah tanggung jawab masing-masing. KAI hadir untuk membantu jika terjadi kelalaian, tapi kewaspadaan pribadi tetap yang utama,” tambah Anne.
Baca Juga: Bebas Macet dan Super Tepat Waktu, Ini Bukti KAI Semakin Andal di Lebaran 2025
Edukasi Pelanggan dan Kesiapan Libur Panjang
KAI memahami bahwa selama masa mudik, balik, dan libur keagamaan, kondisi stasiun dan kereta sering kali penuh sesak.
Banyaknya barang bawaan meningkatkan potensi kelalaian. Oleh karena itu, edukasi pelanggan secara aktif terus dilakukan oleh KAI sebagai langkah preventif.
Selain mengoptimalkan pelayanan operasional, KAI juga melatih petugas untuk sigap dan profesional dalam menangani laporan kehilangan serta menjamin proses administrasi dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Kami terus memantau potensi lonjakan penumpang. Seluruh jajaran siap menjaga kelancaran perjalanan dan keamanan pelanggan selama akhir pekan panjang nanti,” jelas Anne.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Menjelang momen libur panjang dalam rangka Jumat Agung dan Paskah yang berlangsung pada 18 hingga 20 April 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau seluruh pelanggan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap barang bawaan pribadi selama melakukan perjalanan.
Imbauan ini didasari oleh pengalaman selama masa Angkutan Lebaran 2025, di mana KAI mencatat adanya 1.083 barang tertinggal milik pelanggan, dengan total nilai kerugian mencapai Rp1,28 miliar.
Fakta ini menjadi pengingat penting bahwa risiko kehilangan barang bisa meningkat signifikan saat periode padat penumpang seperti libur keagamaan.
“Jenis barang yang tertinggal sangat beragam, mulai dari gadget, pakaian, jam tangan, dompet, emas, uang tunai, hingga helm. Alhamdulillah, sebagian besar telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Baca Juga: KAI Ungkap Fakta Mengejutkan, Lebih dari 70 Persen Pelanggan Pilih KA Ekonomi Saat Lebaran 2025
Sistem Lost and Found KAI Aktif dan Responsif
Dalam upaya menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan, KAI telah menerapkan sistem lost and found yang aktif di seluruh stasiun dan rangkaian kereta.
Begitu sebuah barang ditemukan oleh petugas, sistem akan langsung mencatat dan mengamankan barang tersebut agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan akurat.
Pelanggan yang kehilangan barang dapat melapor langsung kepada petugas stasiun atau menghubungi Contact Center 121 untuk proses penelusuran.
“Kami ingin semua pelanggan merasa aman. Namun, tentu saja barang bawaan adalah tanggung jawab masing-masing. KAI hadir untuk membantu jika terjadi kelalaian, tapi kewaspadaan pribadi tetap yang utama,” tambah Anne.
Baca Juga: Bebas Macet dan Super Tepat Waktu, Ini Bukti KAI Semakin Andal di Lebaran 2025
Edukasi Pelanggan dan Kesiapan Libur Panjang
KAI memahami bahwa selama masa mudik, balik, dan libur keagamaan, kondisi stasiun dan kereta sering kali penuh sesak.
Banyaknya barang bawaan meningkatkan potensi kelalaian. Oleh karena itu, edukasi pelanggan secara aktif terus dilakukan oleh KAI sebagai langkah preventif.
Selain mengoptimalkan pelayanan operasional, KAI juga melatih petugas untuk sigap dan profesional dalam menangani laporan kehilangan serta menjamin proses administrasi dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Kami terus memantau potensi lonjakan penumpang. Seluruh jajaran siap menjaga kelancaran perjalanan dan keamanan pelanggan selama akhir pekan panjang nanti,” jelas Anne.