radarbanyuwangi.jawapos.com – Lalu lintas di Jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember kian padat menjelang penutupan total untuk proyek perbaikan.
Meski sosialisasi penutupan sudah dilakukan, truk-truk jumbo masih saja nekat melintas di jalur nasional tersebut.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Jember, dalam selama sepekan terakhir, volume kendaraan meningkat signifikan.
Hampir 24 jam penuh, deretan kendaraan besar seperti truk tronton, kontainer, truk pengangkut semen hingga dump truk bermuatan material tambang tampak hilir mudik melintasi jalur ini.
Tak ketinggalan, truk bermuatan tebu dari arah Jember maupun Banyuwangi juga terlihat mendominasi.
“Seminggu terakhir ini, kendaraan cukup padat. Tidak seperti biasanya. Yang paling banyak itu truk tebu dan truk bermuatan semen dari arah Jember,” ujar Tosari, warga Kecamatan Silo yang rumahnya tak jauh dari jalur Gumitir, Senin (21/7).
Menurut Tosari, aktivitas kendaraan berat bahkan berlangsung hingga larut malam.
“Mobil pribadi dan sepeda motor juga banyak. Macet kadang sampai berhenti lama, apalagi di tikungan dan tanjakan,” tambahnya.
Seperti diketahui, mulai 24 Juli hingga 24 September 2025, jalur Gumitir akan ditutup total untuk proses perbaikan di KM 36.800, Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.
Selama masa penutupan, semua jenis kendaraan dilarang melintas, kecuali sepeda motor yang masih diperbolehkan melewati jalur alternatif dengan waktu terbatas antara pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.
Namun demikian, jalur alternatif itu bukan tanpa tantangan. Sepeda motor harus memutar sejauh 8 kilometer melewati jalan makadam, yang berbatu dan cukup licin saat hujan.
Tak hanya masyarakat umum yang terdampak, guru-guru yang bertugas di SMPN 15 Silo dari arah Jember juga mengeluhkan kondisi ini. Mereka terpaksa mencari jalur lain demi bisa tetap mengajar.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Jember terus melakukan sosialisasi serta koordinasi pengalihan arus melalui jalur Bondowoso, terutama bagi kendaraan besar.
“Penutupan total memang harus dilakukan karena proyek perbaikan melibatkan alat berat. Kami minta pengertian semua pengguna jalan agar tidak memaksakan diri melintas,” ujar salah satu petugas di lapangan.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Lalu lintas di Jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember kian padat menjelang penutupan total untuk proyek perbaikan.
Meski sosialisasi penutupan sudah dilakukan, truk-truk jumbo masih saja nekat melintas di jalur nasional tersebut.
Dilansir dari Jawa Pos Radar Jember, dalam selama sepekan terakhir, volume kendaraan meningkat signifikan.
Hampir 24 jam penuh, deretan kendaraan besar seperti truk tronton, kontainer, truk pengangkut semen hingga dump truk bermuatan material tambang tampak hilir mudik melintasi jalur ini.
Tak ketinggalan, truk bermuatan tebu dari arah Jember maupun Banyuwangi juga terlihat mendominasi.
“Seminggu terakhir ini, kendaraan cukup padat. Tidak seperti biasanya. Yang paling banyak itu truk tebu dan truk bermuatan semen dari arah Jember,” ujar Tosari, warga Kecamatan Silo yang rumahnya tak jauh dari jalur Gumitir, Senin (21/7).
Menurut Tosari, aktivitas kendaraan berat bahkan berlangsung hingga larut malam.
“Mobil pribadi dan sepeda motor juga banyak. Macet kadang sampai berhenti lama, apalagi di tikungan dan tanjakan,” tambahnya.
Seperti diketahui, mulai 24 Juli hingga 24 September 2025, jalur Gumitir akan ditutup total untuk proses perbaikan di KM 36.800, Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.
Selama masa penutupan, semua jenis kendaraan dilarang melintas, kecuali sepeda motor yang masih diperbolehkan melewati jalur alternatif dengan waktu terbatas antara pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.
Namun demikian, jalur alternatif itu bukan tanpa tantangan. Sepeda motor harus memutar sejauh 8 kilometer melewati jalan makadam, yang berbatu dan cukup licin saat hujan.
Tak hanya masyarakat umum yang terdampak, guru-guru yang bertugas di SMPN 15 Silo dari arah Jember juga mengeluhkan kondisi ini. Mereka terpaksa mencari jalur lain demi bisa tetap mengajar.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Jember terus melakukan sosialisasi serta koordinasi pengalihan arus melalui jalur Bondowoso, terutama bagi kendaraan besar.
“Penutupan total memang harus dilakukan karena proyek perbaikan melibatkan alat berat. Kami minta pengertian semua pengguna jalan agar tidak memaksakan diri melintas,” ujar salah satu petugas di lapangan.