Radarbanyuwangi.id – Menjelang bulan Ramadan, sejumlah kebutuhan pokok khususnya minyak goreng dan gula pasir mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga ini terpantau di 166 kabupaten/kota . “Minyak goreng naik harganya di 162 kabupaten dan kota pekan lalu. Sekarang bertambah menjadi 166 kabupaten/kota,” kata Wamendagri Bima Arya
Untuk gula pasir, sebelumnya terjadi peningkatan di 131 kabupaten/kota. Sekarang ada 148 kabupaten dan kota.
Hanya saja Bima tidak merinci di mana kenaikan itu terjadi. Sebelum Ramadhan pemerintah berusaha untuk mengontrol inflasi dan harga bahan pokok.
“Kami (Kemendagri) menginstruksikan kepala daerah menelusuri (pemicu kenaikan harga). Apakah ada masalah dengan distribusi atau produksi?,” katanya.
Baca Juga: Fleksibel dan Terukur, Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis Di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Bima menyatakan bahwa operasi pasar akan diadakan untuk mengendalikan harga, yang akan diputuskan pemerintah dalam waktu dekat.
Dengan demikian, harga bahan pokok akan tetap terkendali saat bulan Ramadhan tiba.
Sementara itu, Mentan Andi Amran Sulaikan menyatakan bahwa harga eceran Minyakita tertinggi adalah Rp 15.700/liter.
Dia menyatakan bahwa pemerintah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di seluruh Indonesia memasuki bulan Ramadhan.
Mengorganisir operasi pasar di berbagai wilayah merupakan langkah utama yang dilakukan.
Baca Juga: Tekan Angka Inflasi, Pemkab Banyuwangi Gencarkan Operasi Pasar “Kita harapkan harga bahan pokok stabil sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, dan bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya,” tuturnya.
Dia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan operasi pasar skala besar, terutama untuk komoditas seperti daging, gula pasir, dan minyak goreng.
Keputusan akhir tentang operasi pasar besar-besaran itu akan dibuat besok, 19 Februari 2025. Pemerintah akan memperhatikan harga komoditas pada operasi pasar dan HET komoditas secara keseluruhan.
“Kita ingin semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil di bulan suci Ramadhan,” tuturnya.
Tugas pemerintah sebagai pengatur dan pengatur kebijakan yang berkualitas tinggi Dengan cara ini, petani dan peternak membuat produsen tersenyum, konsumen senang, dan pengusaha tetap untung.
“Beras aman, itu yang paling penting. Beras aman karena ini kontribusinya kepada inflasi,” kata Amran untuk memastikan ketersediaan bahan pokok yang mencukupi menjelang Ramadhan. (*)