RadarBanyuwangi.id – Kondisi jembatan penghubung tiga desa, yakni Desa Sempu, Jambewangi, dan Tegalarum di Kecamatan Sempu, sangat membahayakan, Kamis (31/10). Jembatan peninggalan Kolonial Belanda yang membelah Sungai Kalisetail itu, terakhir kali mendapat perbaikan 24 tahun lalu.
Perbaikan pada 28 Pebruari 2.000 itu, dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekitar jembatan, “Tiang penyangga jembatan keropos, sebagian pondasi hanyut dibawa derasnya air sungai saat banjir,” kata salah satu warga Desa Jambewangi, M Anas, 27.
Menurut Anas, saat dilalui lebih dari dua kendaraan bermotor, jembatan dengan lebar tiga meter dan panjang 24,7 meter itu terasa bergetar. “Kalau yang lewat kendaraan dengan bobot berat, getarannya terasa,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Jembatan yang bisa mengancam warga itu, mendapat sorotan dari anggota FPDIP DPRD Kabupaten Banyuwangi, Ahmad Masrohan. Menurutnya, kondisi jembatan mulai memprihatinkan. “Kelihatan dari atas kokoh dan bagus, tapi setelah dilihat dari bawah kondisinya sangat parah dan membahayakan,” katanya.
Menurut dewan yang tinggal di Dusun Karangharjo, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu yang biasa melintasi jembatan itu, jembatan yang membahayakan itu salah satu akses utama masyarakat. “Jembatan ini juga dilalui pelajar sekolah yang hendak berangkat ke sekolah,” ujarnya.
Baca Juga: Kuli Ikan Ketiban Berkah, Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Melimpah
Masrohan meminta Dinas PU CKPP segera turun ke lapangan untuk melakukan perbaikan. “Ini tadi dari Dinas PU (DPUCKPP) sudah melakukan tinjau lapang. Diharapkan masuk dalam renja (rencana kerja) tahun 2025, dan segera dituntaskan perbaikannya,” terangnya.
Untuk teknis pengerjaan jembatan, Rohan, sapaan akrabnya menyerahkan seluruhnya kepada DPU CKPP. “Harapan kami bisa dicarikan solusi tepat, apakah dirombak total atau seperti apa. Kalau masalah teknis, kita serahkan semuanya kepada petugas teknis,” tegasnya.
Atas dasar laporan dari masyarakat terkait kondisi jembatan tersebut, tim dari DPUCKPP Kabupaten Banyuwangi langsung turun untuk melakukan peninjauan. “Setelah ini akan kami kaji terkait teknis pelaksanaan perbaikannya, baik perencanaan dan penggunaan anggaran. Kami akan koordinasi dengan jajaran ditingkat atas,” ujar Kepala Direksi Teknik Lapangan DPUCKPP Kabupaten Banyuwangi, Rustam Effendi.
Rustam menyebut, dari hasil tinjau sementara menunjukkan adanya kekeroposan pada tiang penyangga jembatan yang diduga akibat gerusan air sungai. Tambal sulam yang sempat dilakukan warga dengan menjajarkan batu pada beton penyangga, juga tidak dapat menolong. “Perlu ada kajian teknis dan akan segera kita tindaklanjuti. Untuk getaran, sampai kita cek tadi belum terasa,” pungkasnya.(sas/abi)