RadarBanyuwangi.id – Jembatan tradisional yang menghubungkan Dusun Krajan dan Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, tepatnya barat kantor Resort Tanjung Pasir, Taman Nasional Alas Purwo (TN AP), sudah selesai diperbaiki, Senin (9/3).
Jembatan dengan panjang sekitar 50 meter dan lebar sekitar 1,5 meter dan putus akibat diterjang banjir pada Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 15.00, itu dibangun lagi dengan dana murni swadaya dari masyarakat..
Warga gotong royong untuk membenahi jembatan tersebut, hingga mendapatkan dana sekitar Rp 30 juta. Dana itu berasal dari pengepul ikan sekitar dan nelayan. “Per orang iuran sebesar Rp 100 ribu,” kata tokoh masyarakat yang berjualan di samping jembatan, Ponijan, 52.
Menurut Ponijan, pembangunan jembatan penghubung dua dusun tersebut tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Selama ini, perbaikan dilakukan dengan gotong royong dari masyarakat. “Cuma sekali mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Pangan,” imbuh pria yang menetap di tepi sungai tersebut.
Baca Juga: Mikroplastik Picu Kanker dan Ganggu Kesuburan
Untuk perbaikan jembatan itu, jelas dia, lanjut Ponijan, sengaja tidak menunggu bantuan dari pemerintah, karena hasilnya masih belum pasti. Sedangkan jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. “Nunggu bantuan mau sampai kapan, setahun, dua tahun,” lanjutnya seraya mengatakan hanya mendapatkan bantuan doa dari pemerintah.
Salah satu tokoh nelayan warga Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Asmuni, 54, mengatakan, jembatan penghubung tersebut setiap harinya digunakan oleh warga dan nelayan untuk menuju perahunya serta memanen kelapa. “Ukuran jembatan ini pas untuk sepeda motor bersama tobosnya,” katanya.
Sebelumnya, lanjut Asmuni, ketika jembatan penghubung dua dusun tersebut putus, setiap hari harus mencari tumpangan untuk menuju ke perahunya. “Jika tidak mendapatkan tumpangan, mereka terpaksa berenang,” katanya.(cw3/abi)