Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kabur ke Bali setelah Cabuli ABG

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Muhamad Heri Pradana diamankan oleh polisi kemarin.

Dibekuk ketika Pulang Kampung

SONGGON-Setelah dua bulan menjadi buron kasus pencabulan pada anak di bawah umur, Muhammad Heri Pradana, 32, warga Dusun Rejeng, RT 4, RW 2, Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, oleh polisi ditangkap saat pulang ke rumahnya, Kamis (4/5).

Tersangka yang dilaporkan telah mencabuli anak di bawah umur dengan inisial AL, 15, asal Desa Sragi, Kecamatan Songgon, itu untuk sementara di amankan di ruang tahanan polsek sambil  menjalani pemeriksaan.

“Kejadian dugaan pencabulan ini terjadi pada 18 Maret 2017,” cetus Kapolsek  Songgon, AKP Suwato Barri. Menurut kapolsek, dugaan pencabulan yang dilakukan tersangka  pada korban itu, terjadi sekitar pukul 23.00 di rumah tersangka.

Malam itu, korban yang masih anak baru gede (ABG) itu diajak ke rumah tersangka. Di rumah  itulah, korban oleh tersangka  digagahi. “Habis main gituan, korban pulang,” katanya. Setiba di rumah, orang tua korban karena putrinya pulang  pada tengah malam.

Setelah didesak, AL akhirnya buka mulut kalau baru diajak bermain kuda lumping. Mendengar pengakuan  putrinya, orang tua korban marah besar dan langsung melapor ke Polsek Songgon. “Dari laporan itu,   kita langsung bergerak,” ungkapnya.

Sejumlah saksi yang dianggap mengetahui kejadian itu, oleh polisi dimintai keterangan sebagai saksi. Korban juga dibawa ke Puskesmas untuk divisum.  “Dari bukti yang ada, kita akan menangkap pelaku,  tapi sudah menghilang,” katanya.

Kapolsek mengaku sudah berupaya untuk mengejar pelaku. Tapi, upayanya itu tidak berhasil. Pelaku  diduga kabur ke Pulau Dewata. Baru pada 4 Mei 2017, mendapat laporan kalau pelaku yang telah ditetapkan menjadi buron itu pulang ke rumahnya.  Tidak mau kehilangan jejak, sekitar pukul 22.30, rumahnya digerebek.

“Tersangka kita tangkap di rumahnya,” ujarnya. Untuk menjerat tersangka, polisi telah memasang  pasal pasal 81 ayat 1 dan 2 UU RI nomor 35  tahun   2014 tentang perubahan atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (PA). “Pelaku  terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya. (radar)