Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

KAI Tinggikan Pagar Stasiun Cikini, Penumpang KRL Wajib Tahu Aturannya

kai-tinggikan-pagar-stasiun-cikini,-penumpang-krl-wajib-tahu-aturannya
KAI Tinggikan Pagar Stasiun Cikini, Penumpang KRL Wajib Tahu Aturannya

radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengambil langkah tegas untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban di Stasiun Cikini, Jakarta.

Salah satunya dengan meninggikan pagar pedestrian yang kerap dilompati penumpang kereta rel listrik (KRL).

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa tinggi pagar yang sebelumnya hanya sekitar 1 meter kini menjadi 1,7 meter.

Peninggian ini dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun,” ujar Ixfan.

Baca Juga: KMP Tunu 5888 Dilarang Beroperasi, Lintasan Ketapang–Gilimanuk Macet 1 Km! KSOP Wajibkan Perbaikan

Menurut Ixfan, sejak awal pemasangan, pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini memiliki tujuan ganda, yakni mencegah akses ilegal dan memastikan area tersebut bebas dari pedagang kaki lima maupun pengendara yang parkir sembarangan.

Jika area dibiarkan terbuka, arus lalu lintas di sekitar stasiun berpotensi terganggu. Selain itu, risiko keselamatan bagi pengguna jalan dan penumpang KRL pun meningkat.

Baca Juga: Biar Nggak Ada Lagi yang Lompat, Pagar Stasiun Cikini Naik Jadi 1,7 Meter

Stasiun Cikini melayani volume penumpang yang cukup tinggi setiap harinya.

Berdasarkan data, jumlah pengguna KRL di stasiun ini mencapai 25.000–30.000 orang per hari pada hari kerja, dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan.

Tingginya mobilitas ini membuat pengaturan akses menjadi krusial untuk mencegah insiden dan memastikan kelancaran layanan.

Sebelumnya, tidak sedikit penumpang yang memilih melompati pagar pembatas meskipun sudah ada pintu resmi di sisi utara dan selatan yang terhubung dengan Halte Transjakarta.

Baca Juga: Silaturahmi Hangat di Pertemuan ke-7 Paguyuban Alumni KBIHU Sabilillah Banyuwangi


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengambil langkah tegas untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban di Stasiun Cikini, Jakarta.

Salah satunya dengan meninggikan pagar pedestrian yang kerap dilompati penumpang kereta rel listrik (KRL).

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa tinggi pagar yang sebelumnya hanya sekitar 1 meter kini menjadi 1,7 meter.

Peninggian ini dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

“Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun,” ujar Ixfan.

Baca Juga: KMP Tunu 5888 Dilarang Beroperasi, Lintasan Ketapang–Gilimanuk Macet 1 Km! KSOP Wajibkan Perbaikan

Menurut Ixfan, sejak awal pemasangan, pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini memiliki tujuan ganda, yakni mencegah akses ilegal dan memastikan area tersebut bebas dari pedagang kaki lima maupun pengendara yang parkir sembarangan.

Jika area dibiarkan terbuka, arus lalu lintas di sekitar stasiun berpotensi terganggu. Selain itu, risiko keselamatan bagi pengguna jalan dan penumpang KRL pun meningkat.

Baca Juga: Biar Nggak Ada Lagi yang Lompat, Pagar Stasiun Cikini Naik Jadi 1,7 Meter

Stasiun Cikini melayani volume penumpang yang cukup tinggi setiap harinya.

Berdasarkan data, jumlah pengguna KRL di stasiun ini mencapai 25.000–30.000 orang per hari pada hari kerja, dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan.

Tingginya mobilitas ini membuat pengaturan akses menjadi krusial untuk mencegah insiden dan memastikan kelancaran layanan.

Sebelumnya, tidak sedikit penumpang yang memilih melompati pagar pembatas meskipun sudah ada pintu resmi di sisi utara dan selatan yang terhubung dengan Halte Transjakarta.

Baca Juga: Silaturahmi Hangat di Pertemuan ke-7 Paguyuban Alumni KBIHU Sabilillah Banyuwangi