Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kapal Gardan Tenggelam di Perairan Alas Purwo Banyuwangi, 22 ABK Selamat Dramatis!

kapal-gardan-tenggelam-di-perairan-alas-purwo-banyuwangi,-22-abk-selamat-dramatis!
Kapal Gardan Tenggelam di Perairan Alas Purwo Banyuwangi, 22 ABK Selamat Dramatis!

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapal Motor (KM) Gardan Barokah Nikmat Duyung yang dinakhodai sekaligus dimiliki Syamsul Arifin (53), asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, tenggelam di Perairan Karangente, kawasan Pasir Putih Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Minggu (14/9) sekitar pukul 20.00.

Saat kecelakaan, kapal tersebut membawa 22 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda.

Beruntung, tidak ada korban jiwa. Seluruh ABK menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut, hingga akhirnya berhasil dievakuasi oleh nelayan sekitar yang sedang berlayar di lokasi kejadian.

Dua kapal nelayan, yakni KM Gading dan KM Sanjaya, sigap menolong. KM Gading milik Haji Hamid asal Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo mengevakuasi 12 ABK, sementara KM Sanjaya milik Haji Saiful asal Desa Tembokrejo menyelamatkan 10 ABK.

Baca Juga: Wings Air Buka 3 Rute Baru dari Juanda! Surabaya Kini Terkoneksi ke Banyuwangi, Jogja, dan Semarang

“Semua ABK berjumlah 22 orang berhasil diselamatkan,” ujar Kanit Satpol Airud Muncar, Bripka I Wayan Wedhana.

Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Marjun Susanto, juga membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kapal berjenis gardan Tubanan itu karam saat melaut.

“Malam itu sekitar pukul 01.00, seluruh ABK sudah berhasil dibawa ke Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo,” jelasnya.

Informasi yang dihimpun, kapal berangkat dari Pelabuhan Brak Kalimoro pada Minggu siang sekitar pukul 13.00.

Kapal tiba di perairan Pasir Putih sekitar pukul 18.00, dan dua jam kemudian mengalami kecelakaan.

“Kapal menabrak kayu yang mengapung di tengah laut, membuat lambung kapal pecah dan perlahan karam,” terang Marjun.

Upaya menambal lambung kapal gagal, sehingga air laut terus masuk ke badan kapal.

Suasana panik sempat meliputi para ABK. Menyadari kapal tak bisa diselamatkan, seluruh awak akhirnya memilih terjun ke laut. Nakhoda sempat menghubungi kapal nelayan lain menggunakan Handy Talky (HT) untuk meminta pertolongan.

Dua kapal yang berada tak jauh dari lokasi kejadian langsung merapat dan mengevakuasi seluruh ABK.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kapal Motor (KM) Gardan Barokah Nikmat Duyung yang dinakhodai sekaligus dimiliki Syamsul Arifin (53), asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, tenggelam di Perairan Karangente, kawasan Pasir Putih Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Minggu (14/9) sekitar pukul 20.00.

Saat kecelakaan, kapal tersebut membawa 22 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda.

Beruntung, tidak ada korban jiwa. Seluruh ABK menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut, hingga akhirnya berhasil dievakuasi oleh nelayan sekitar yang sedang berlayar di lokasi kejadian.

Dua kapal nelayan, yakni KM Gading dan KM Sanjaya, sigap menolong. KM Gading milik Haji Hamid asal Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo mengevakuasi 12 ABK, sementara KM Sanjaya milik Haji Saiful asal Desa Tembokrejo menyelamatkan 10 ABK.

Baca Juga: Wings Air Buka 3 Rute Baru dari Juanda! Surabaya Kini Terkoneksi ke Banyuwangi, Jogja, dan Semarang

“Semua ABK berjumlah 22 orang berhasil diselamatkan,” ujar Kanit Satpol Airud Muncar, Bripka I Wayan Wedhana.

Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Marjun Susanto, juga membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kapal berjenis gardan Tubanan itu karam saat melaut.

“Malam itu sekitar pukul 01.00, seluruh ABK sudah berhasil dibawa ke Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo,” jelasnya.

Informasi yang dihimpun, kapal berangkat dari Pelabuhan Brak Kalimoro pada Minggu siang sekitar pukul 13.00.

Kapal tiba di perairan Pasir Putih sekitar pukul 18.00, dan dua jam kemudian mengalami kecelakaan.

“Kapal menabrak kayu yang mengapung di tengah laut, membuat lambung kapal pecah dan perlahan karam,” terang Marjun.

Upaya menambal lambung kapal gagal, sehingga air laut terus masuk ke badan kapal.

Suasana panik sempat meliputi para ABK. Menyadari kapal tak bisa diselamatkan, seluruh awak akhirnya memilih terjun ke laut. Nakhoda sempat menghubungi kapal nelayan lain menggunakan Handy Talky (HT) untuk meminta pertolongan.

Dua kapal yang berada tak jauh dari lokasi kejadian langsung merapat dan mengevakuasi seluruh ABK.