radarbanyuwangi.jawapos.com – Kehangatan suasana dan sejuknya angin malam berembus, membuat suasana kekeluargaan terasa syahdu. Inilah cerita di balik layar setelah seharian bekerja mengecat rumah layak huni di TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 125 Banyuwangi.Asap dari kayu yang telah menjadi bara, terus membara di bawah tiga ekor ikan tuna yang sedang dibakar sejumlah prajurit TNI, di hlaman rumah Ibu Sulami salah satu penerima manfaat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Sesekali ikan tersebut diolesi bumbu ikan bakar dari tangan seorang prajurit TNI. Terus dan terus sejumlah prajurit TNI dan beberapa warga mengamati ikan yang sedang dibakar itu, agar tak sampai gosong.
Langkah terdengar dari arah belakang, di dapur sebelah rumah Ibu Sulami. Sosok wanita muda berstatus janda mulai membawa sebuah daun pisang untuk di jadikan alas nasi dan lauk sat makan bersama.Srek, srek, srek, bunyi gesekan kain dari tangan seorang prajurit membersihkan daun pisang yang telah ada di hadapannya, agar bersih saat digunakan makan bersama nanti.Ikan satu persatu mulai matang, nampan kosong kini telah tertata 3 ekor ikan tuna berukuran 25 sentimeter dengan lebar sekiranya 10 sentimeter. Sambal ulek yang telah dibuat oleh Ibu Sulami, ditmabah dengan sebuah mangkuk berisi sambal iris kecap bawang merah juga sudah disiapkan.Suasana semakin akrab antara warga dan prajurit TNI. Rasa kekeluarga terlihat, secara bergantian dari berbagai tangan warga dan prajurit TNI terus menuju ke ikan tuna yang sudah dihidangkan tadi. Nampak, ikan tuna itu tak lagi berbentuk ikan, dan perlahan menyisakan tulang dari ikan tersebut.”Makan, makan, ayo makan…,” kata seorang prajurit TNI sembari mencubit ikan tuna untuk dipasangkan dengan nasi yang telah ia sediakan diatas piring beralasakan daun pisang.Suasana kekeluargaan ini mencerminkan bahwa TNI lahir dari rakyat dan kembali ke rakyat menjadi sebuah keluarga. “Bakar-bakar ini kami lakukan, untuk mengisi waktu kosong setelah kami kerja seharian. Bukan nilainya. Tetapi makna kekeluargaan yang kami rindukan, bisa kami dapat disini,” ujarnya.Warga setempat juga sangat menikmati momen ini. “Kami senang bisa makan bersama TNI. Ini membuat kami merasa lebih dekat dan seperti keluarga,” kata Takim salah satu warga silirsari.Momen membakar ikan dan makan bersama ini tidak hanya tentang makanan, tetapi lebih tentang membangun hubungan yang lebih erat antara TNI dan masyarakat. Dalam kegiatan TMMD yang fokus pada pembangunan desa, kebersamaan seperti ini menjadi penting untuk memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kerja sama.”Makan bersama adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kebersamaan. Di balik kegiatan besar TMMD, momen-momen seperti ini yang membuat kami ingat pentingnya hubungan manusia,” tambah anggota TNI Serda Eko.
Cerita di balik layar TMMD ini menunjukkan bahwa di samping kegiatan pembangunan fisik, kebersamaan dan keakraban antara TNI dan warga adalah bagian tak terpisahkan dari semangat TMMD untuk membangun desa dengan hati. (aif)