Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kejar WBBM, Tiga Polres Belajar e-Kinerja

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Tim tiga Polres mengakses berbagai informasi melalui berbagai layar monitor yang tersedia di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi.

BANYUWANGI – Dua hari setelah menerima penghargaan sebagai kabupaten terbaik se Indonesia dalam pengelolaan kepegawaian dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Banyuwangi langsung kebanjiran tamu.

Tiga Polres di lingkungan Polda Jatim, kemarin (12/05) datang secara bersamaan untuk belajar program e-kinerja yang diterapkan Pemkab Banyuwangi. Tiga rombongan Polres itu adalah Polres Gresik, Polres Sidoarjo dan Polres Jember.

Tim dari tiga Polres itu datang secara khusus ke Banyuwangi untuk belajar tentang penghitungan kinerja aparatur sipil negara (ASN) melalui program inovasi e-kinerja. Kedatangan tim dari Polres itu diterima Wakil Bupati Yusuf  Widyatmoko dan tim Pemkab Banyuwangi.

Kepala Bagian Perencanaan Polresta Sidoarjo, Kompol Darti Setyowati mengungkapkan, tahun 2016  lalu unit kerja Polres Sidoarjo dan Polres Jember berhasil mendapatkan penghargaan  sebagai zona integritas baik se Indonesia.

Dua unit kerja tersebut telah dinobatkan sebagai lembaga negara dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

“Kita  sedang berupaya dan kerja keras menuju level berikutnya menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Untuk menjadi WBBM, kita harus memiliki sistem pengukuran kinerja  pegawai yang baik,” katanya.

Sistem pengukuran kinerja  itu, kata Darti, syarat untuk  pemenuhan akuntabilitas ki- nerja yang diajukan Kemenpan-RB. Karena itu, tiga polres ini datang ke Banyuwangi untuk menimba ilmu cara menghitung  atau menilai kinerja masing-  masing personal pegawai.

Zona integritas yang dimaksud merupakan salah satu program untuk mengakselerasi capaian  sasaran reformasi birokrasi,  yaitu pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif dan  efisien, serta kualitas pelayanan  publik yang baik.

Yusuf menjelaskan, e-kinerja adalah penghitungan kinerja ASN berbasis teknologi infor masi. Sistem ini bisa menjamin output kinerja setiap ASN. Dengan sistem ini, tunjangan ASN diberikan mengacu pada kinerjanya, bukan aspek-aspek  nonteknis.

“E-Kinerja adalah bagian dari penerapan merit  system, sebagai bahan evaluasi.  Siapa yang berprestasi, maka dia yang akan mendapatkan reward,” ujar Yusuf saat menerima rombongan tersebut di Ruang Rapat Rempeg Jogopati.

Yusuf menambahkan, e-kinerja merupakan satu dari serangkaian inovasi pembenahan sistem kepegawaian di Banyuwangi dengan memaksimalkan IT. Selain e-kinerja, Banyuwangi juga mengimplementasikan Computer Assisted Test (CAT) untuk rekrutmen CPNS baru dan implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK).

Selain itu, Sistem Manajemen  Kepegawaian (SIMPEG), aplikasi database induk pegawai yang meliputi riwayat pendidikan, keluarga, gaji, Diklat sudah diterapkan. ”Pemakai database berbasis TI ini sangat  memudahkan kami mencari  data ASN untuk mendukung  kinerja daerah,” beber Yusuf.

Sebelum diterima di Ruang Rempeg Jogopati, rombongan tersebut juga mengunjungi Lounge Pelayanan Publik yang ada di areal Kantor Pemkab Banyuwangi. (radar)