Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kerja Setahun Nonstop, Target Bebas Lubang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kerjaPersoalan jalan rusak dan berlubang mendominasi keluhan masyarakat yang masuk di SMS center Pemkab Banyuwangi. Hampir setiap saat muncul keluhan, protes, bahkan cemoohan soal jalan rusak.

EKSPEKTASI masyarakat ter hadap jalan mulus dan baik cukup tinggi. Walau pemerintah belum mam pu memenuhi 100 persen ekspektasi tersebut, tapi pemkab sudah ber juang keras memenuhi harapan rakyat tersebut secara bertahap. Perbaikan jalan rusak sudah di lakukan. Tahun 2012 lalu, pemkab berhasil menuntaskan perbaikan jalan rusak sepanjang 250 kilometer (Km).

Keberhasilan perbaikan jalan rusak hingga 250 Km itu merupakan re kor. Sebelumnya, perbaikan jalan ha nya bisa dilakukan sepanjang 100 Km dalam satu tahun anggaran. Pada tahun 2013 ini, pemerintah dae rah menargetkan perbaikan ja lan rusak menggunakan hotmix hingga 300 Km. Walau jalan yang di perbaiki cukup panjang, tapi ke luhan tentang jalan rusak tetap mun cul.

Demi menindaklanjuti dan me ngatasi keluhan warga itu, Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) membentuk tim khusus untuk mengatasi ja lan berlubang. Tim itu diberi nama tim Buru Sergap (Buser) Ja lan Berlubang. Tugas utama tim ter sebut ada lah menambal jalan yang me nga lami kerusakan kecil atau ja lan berlubang.

Tim itu juga bertugas mencegah timbulnya kerusakan jalan yang lebih parah Karena itu, jalan-jalan yang mulai berlubang langsung ditambal. Tim Buser Jalan Ber lubang terdiri atas delapan anggota yang dipimpin Kasi Laborat dan Leger Ja lan, Yunus Kurniawan. Dari delapan ang gota itu, enam anggota berasal sebagai pe gawai negeri sipil (PNS) dan dua anggota se bagai tenaga lepas harian (THL).

Tim tersebut bertugas menambal jalan ber lubang di seluruh kabupaten sepanjang ta hun. Tim yang memiliki motto “Tiada Hari Tanpa Menambal” itu punya target mem bebaskan Banyuwangi dari jalan berlubang pada tahun 2015. “Walau anggaran per baikan dan pembangunan jalan sangat ter batas, tapi kita punya tekad tidak boleh ada jalan berlubang di Banyuwangi,” tutur Ke pala Dinas PU BMCKTR, Mujiono.

Tekad besar itu perlu mendapat dukungan masyarakat luas. Salah satu upaya membebaskan Banyuwangi, salah satunya memben tuk tim khusus yang bertanggung jawab me ngatasi jalan berlubang. Mujiono menyadari betul walau sudah ada  tim khusus, tapi membenahi jalan ber lubang saja belum cukup. Dukungan dan partisipasi masyarakat luas terhadap upaya dan tekad besar membebaskan Banyuwangi dari jalan berlubang sangat berarti bagi Dinas PU BMCKTR.

Tim yang dibentuk PU BMCKTR itu tidak memiliki anggaran khusus yang setiap saat bisa digunakan membenahi jalan berlubang. Walau tidak memiliki anggaran khu sus, tapi tim tersebut tetap semangat me ngatasi jalan berlubang. Setiap hari, tim tersebut road show untuk men cari jalan berlubang. Selain berbekal hunting, penambalan jalan juga dilakukan ber dasar informasi yang disampaikan ma syarakat ke SMS center dan beberapa in formasi melalui berbagai media.

“Setiap hari, kita menambal jalan hingga puluhan kilometer,” tutur Yunus. Hampir setiap hari, tim Buser Jalan Ber lubang kerja hingga larut malam. Menambal ja lan cukup memakan waktu karena jumlah per sonel terbatas, sedangkan wilayah yang menjadi tanggung jawabnya cukup luas. Sasarannya tidak hanya di satu titik. Dalam sehari, tim tersebut berpindah lokasi hing ga ke puluhan titik.

Mobilisasi tidak bisa dilakukan cepat, ka rena membawa sejumlah peralatan dan alat berat. Seperti wales kecil, aspal dan beberapa peralatan lain pendukung lain nya. “Waktunya kadang habis di per jalanan, karena lokasi sasaran satu dengan lain berjauhan,” tutur Yunus. Walau sudah memiliki beberapa alat pendukung dan tim yang solid, namun bukan be rarti tidak ada hambatan. Hambatan ini da tang pada setiap awal tahun.

Hambatan ini terjadi, karena setiap awal ta hun tidak ada AMP yang memproduksi as pal hotmix. Ini terjadi mulai bulan Januari hingga Juni, setiap awal tahun. “Pada bulan-bulan ini, tidak ada AMP yang produksi,” paparnya. Walau tidak perusahaan yang mempro duksi aspal panas, namun kegiatan pe nambalan harus tetap jalan. Solusinya, pe nambalan menggunakan aspal dingin ber bahan baku limbah aspal hotmix.

Walau menggunakan limbah aspal, namun untuk mendapatkannya tidak mudah. Se bab, pemerintah daerah tidak memiliki alat pengolahan aspal dingin. Selama ini, tim Buser mendapatkan dari Balai Besar Jalan Nasional yang ada di Banyuwangi. Selama ini, kegiatan pe nambalan jalan berlubang nasional me mang menggunakan aspal dingin karena su dah memiliki alat pengolahan.

“Ya kita berharap pemberian dan sisa yang di gu nakan jalan nasional,” kata Yunus. Kalau saja, Pemkab Banyuwangi memiliki alat pengolahan aspal dingin, kerja tim se panjang tahun akan aman dan tidak kha watir kehabisan bahan. Selama ini, tim berhenti bekerja karena tidak memiliki bahan untuk menambal. Selama bahannya ada, maka sepanjang ta hun tim tidak akan berhenti menambal.

Saat bahan baku habis, maka tim tidak bisa berbuat banyak selain istirahat dari ke giatan menambal jalan berlubang. “Prin sip kami, jalan berlubang dulu diatasi. Per soalan jalan mau dibuat mulus, ya gan tian,” tutur. Saat ini, tim buser jalan berlubang ini ha nya ada di kabupaten.

Dalam waktu dekat ini, Dinas PU BMCKTR berencana untuk membentuk tim yang sama di beberapa wilayah. Selama ini, kerja tim tidak bisa cepat mengatasi jalan karena wilayahnya cukup luas. Tetapi kalau dibentuk tim di beberapa wi layah, maka kerjanya akan lebih cepat. “Kita sedang mempersiapkan personel dan peralatannya untuk membentuk tim di beberapa wilayah,” pungkas Mujiono. (radar)