RadarBanyuwangi.id – Pembalap Mercedes, George Russell, mengungkapkan bahwa timnya harus segera menemukan peningkatan performa usai tampil mengecewakan di Grand Prix Emilia-Romagna.
Meski konsisten menembus papan atas sepanjang musim, Russell mengakui bahwa Mercedes belum mampu menandingi dominasi McLaren dan Red Bull dalam kondisi balapan sesungguhnya.
Namun, ia melihat perubahan regulasi dua pit stop wajib di Grand Prix Monako 2025 sebagai peluang untuk bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen kejuaraan.
Baca Juga: Jadwal Indonesia vs China 2025: Duel Penentu ke Piala Dunia di SUGBK
Kekecewaan di Imola: Hari Terburuk Mercedes dalam Beberapa Tahun
Pada balapan terakhir di Imola, Russell start dari posisi ketiga namun hanya finis ketujuh. Ia menyebutnya sebagai salah satu hari terburuk bagi Mercedes dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan performa murni.
“Saya pikir kurangnya performa di Imola bukan karena pembaruan mobil, tetapi karena kondisi ban. Kami tahu saat suhu tinggi dan permukaan lintasan kasar, kami kesulitan,” ujar Russell.
Menurutnya, performa Mercedes sangat fluktuatif, pada hari baik bisa finis P3, namun pada hari buruk hanya mampu bersaing di posisi P5 atau P6. “Kami tahu kami harus segera menemukan performa tambahan,” tambahnya.
Baca Juga: Siti Maimunah, Jamaah Haji Tertua dari Bali Berangkat Haji dari Bertani Cengkih
Regulasi Dua Pit Stop di Monaco: Harapan Baru untuk Mercedes
Regulasi baru di Grand Prix Monako yang mewajibkan dua kali pit stop diyakini Russell akan mengubah dinamika balapan.
Di sirkuit jalan raya yang terkenal sulit untuk menyalip ini, strategi dan pengambilan keputusan akan lebih menentukan hasil akhir.
“Biasanya balapan di Monaco tidak terlalu menarik, pemimpin hanya mengontrol balapan dari depan. Tapi dengan dua pit stop, peluang akan terbuka lebar,” jelas Russell.
Dengan strategi yang tepat, Mercedes bisa mengambil keuntungan dari kemungkinan adanya Safety Car dan perubahan taktis selama 78 lap balapan berlangsung.
Baca Juga: KAI Rilis Kereta Api Mewah Baru, Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek Siap Meluncur 1 Juni 2025
Kimi Antonelli: Belajar dari Tekanan Balapan Kandang di Imola
Sementara itu, rekan satu tim Russell, Kimi Antonelli, menjalani akhir pekan yang berat di balapan kandangnya di Imola. Ia gagal masuk Q3 dan terpaksa mundur dari balapan karena masalah teknis.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Pembalap Mercedes, George Russell, mengungkapkan bahwa timnya harus segera menemukan peningkatan performa usai tampil mengecewakan di Grand Prix Emilia-Romagna.
Meski konsisten menembus papan atas sepanjang musim, Russell mengakui bahwa Mercedes belum mampu menandingi dominasi McLaren dan Red Bull dalam kondisi balapan sesungguhnya.
Namun, ia melihat perubahan regulasi dua pit stop wajib di Grand Prix Monako 2025 sebagai peluang untuk bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen kejuaraan.
Baca Juga: Jadwal Indonesia vs China 2025: Duel Penentu ke Piala Dunia di SUGBK
Kekecewaan di Imola: Hari Terburuk Mercedes dalam Beberapa Tahun
Pada balapan terakhir di Imola, Russell start dari posisi ketiga namun hanya finis ketujuh. Ia menyebutnya sebagai salah satu hari terburuk bagi Mercedes dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan performa murni.
“Saya pikir kurangnya performa di Imola bukan karena pembaruan mobil, tetapi karena kondisi ban. Kami tahu saat suhu tinggi dan permukaan lintasan kasar, kami kesulitan,” ujar Russell.
Menurutnya, performa Mercedes sangat fluktuatif, pada hari baik bisa finis P3, namun pada hari buruk hanya mampu bersaing di posisi P5 atau P6. “Kami tahu kami harus segera menemukan performa tambahan,” tambahnya.
Baca Juga: Siti Maimunah, Jamaah Haji Tertua dari Bali Berangkat Haji dari Bertani Cengkih
Regulasi Dua Pit Stop di Monaco: Harapan Baru untuk Mercedes
Regulasi baru di Grand Prix Monako yang mewajibkan dua kali pit stop diyakini Russell akan mengubah dinamika balapan.
Di sirkuit jalan raya yang terkenal sulit untuk menyalip ini, strategi dan pengambilan keputusan akan lebih menentukan hasil akhir.
“Biasanya balapan di Monaco tidak terlalu menarik, pemimpin hanya mengontrol balapan dari depan. Tapi dengan dua pit stop, peluang akan terbuka lebar,” jelas Russell.
Dengan strategi yang tepat, Mercedes bisa mengambil keuntungan dari kemungkinan adanya Safety Car dan perubahan taktis selama 78 lap balapan berlangsung.
Baca Juga: KAI Rilis Kereta Api Mewah Baru, Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek Siap Meluncur 1 Juni 2025
Kimi Antonelli: Belajar dari Tekanan Balapan Kandang di Imola
Sementara itu, rekan satu tim Russell, Kimi Antonelli, menjalani akhir pekan yang berat di balapan kandangnya di Imola. Ia gagal masuk Q3 dan terpaksa mundur dari balapan karena masalah teknis.