Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kisah Pilu Pekerja Migran Asal Wongsorejo yang Disiksa Majikan di Malaysia: Kondisi Tubuh Melemah, Fitriyah Meninggal di RSUD Blambangan

kisah-pilu-pekerja-migran-asal-wongsorejo-yang-disiksa-majikan-di-malaysia:-kondisi-tubuh-melemah,-fitriyah-meninggal-di-rsud-blambangan
Kisah Pilu Pekerja Migran Asal Wongsorejo yang Disiksa Majikan di Malaysia: Kondisi Tubuh Melemah, Fitriyah Meninggal di RSUD Blambangan

Radarbanyuwangi.id – Fitriyah, pekerja migran asal Wongsorejo yang disiksa majikan di Malaysia benar-benar bernasib tragis. Perempuan 37 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir di RSUD Blambangan Rabu (11/7).

Jenazah Fitriyah langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa/Kecamatan Wongsorejo.

Sahamin, suami Fitriyah menceritakan, istrinya sempat menjalani perawatan di Puskesmas Wongsorejo, namun kondisinya semakin melemah. Akhirnya, pihak keluarga membawanya ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

”Istri saya sempat mengalami masa kritis dan mengembuskan napas terakhir di rumah sakit,” tutur lelaki 43 tahun tersebut.

Menurut Sahamin, istrinya sudah mengeluhkan sakit sejak dua bulan terakhir. Selama di Malaysia, istrinya kerap menceritakan kabar di perantauan, termasuk perlakuan tidak manusiawi dari majikannya.

”Sebelum pulang ke Indonesia, istri saya bilang kalau sudah tidak kuat. Dalam kondisi sakit, tetap dipaksa bekerja. Istri saya juga tidak dikasih makan. Bahkan hanya mampu beli mi instan untuk bertahan hidup,” ungkap Sahamin.

Baca Juga: Akhirnya Kembali Beroperasi! KA Minangkabau Ekspres Layani Penumpang Menuju Bandara

Dia menyebut, perlakuan tidak baik dari majikan dirasakan istrinya sejak tiga bulan terakhir. Bahkan, istrinya juga kerap mendapat perlakuan kasar.

”Majikannya sering mengancam istri saya, jika tidak mau menuruti kemauan majikan malah dihajar,” papar Sahamin.

Baca Juga: Mengenang Kejayaan Stasiun Argopuro yang Dibangun Era PJKA, Kini hanya Dilewati KA

Kepulangan Fitriyah ke tanah air disambut isak tangis keluarga. Mereka prihatin melihat kondisi Fitriyah. Tubuhnya lemah dan terlihat kurus kering.

”Hasil pemeriksaan dokter, istri saya sakitnya sudah parah. Katanya bermasalah di bagian perut dan bagian tenggorokan yang menyempit,” jelas Sahamin.

Kepergian Fitriyah menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga. Kendati demikian, keluarga sudah ikhlas dan tidak ingin kasus yang menimpa Fitriyah berlarut-larut. ”Kami sekeluarga sudah ikhlas agar almarhumah bisa tenang di alam sana,” pungkas Sahamin.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami Fitriyah, perempuan berusia 37 tahun. Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo itu, dipulangkan dengan kondisi memprihatinkan dari Malaysia.


Page 2

Kisah Pilu Pekerja Migran Asal Wongsorejo yang Disiksa Majikan di Malaysia: Kondisi Tubuh Melemah, Fitriyah Meninggal di RSUD Blambangan  

Jumat, 12 Juli 2024 | 04:00 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Fitriyah, pekerja migran asal Wongsorejo yang disiksa majikan di Malaysia benar-benar bernasib tragis. Perempuan 37 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir di RSUD Blambangan Rabu (11/7).

Jenazah Fitriyah langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa/Kecamatan Wongsorejo.

Sahamin, suami Fitriyah menceritakan, istrinya sempat menjalani perawatan di Puskesmas Wongsorejo, namun kondisinya semakin melemah. Akhirnya, pihak keluarga membawanya ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

”Istri saya sempat mengalami masa kritis dan mengembuskan napas terakhir di rumah sakit,” tutur lelaki 43 tahun tersebut.

Menurut Sahamin, istrinya sudah mengeluhkan sakit sejak dua bulan terakhir. Selama di Malaysia, istrinya kerap menceritakan kabar di perantauan, termasuk perlakuan tidak manusiawi dari majikannya.

”Sebelum pulang ke Indonesia, istri saya bilang kalau sudah tidak kuat. Dalam kondisi sakit, tetap dipaksa bekerja. Istri saya juga tidak dikasih makan. Bahkan hanya mampu beli mi instan untuk bertahan hidup,” ungkap Sahamin.

Baca Juga: Akhirnya Kembali Beroperasi! KA Minangkabau Ekspres Layani Penumpang Menuju Bandara

Dia menyebut, perlakuan tidak baik dari majikan dirasakan istrinya sejak tiga bulan terakhir. Bahkan, istrinya juga kerap mendapat perlakuan kasar.

”Majikannya sering mengancam istri saya, jika tidak mau menuruti kemauan majikan malah dihajar,” papar Sahamin.

Baca Juga: Mengenang Kejayaan Stasiun Argopuro yang Dibangun Era PJKA, Kini hanya Dilewati KA

Kepulangan Fitriyah ke tanah air disambut isak tangis keluarga. Mereka prihatin melihat kondisi Fitriyah. Tubuhnya lemah dan terlihat kurus kering.

”Hasil pemeriksaan dokter, istri saya sakitnya sudah parah. Katanya bermasalah di bagian perut dan bagian tenggorokan yang menyempit,” jelas Sahamin.

Kepergian Fitriyah menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga. Kendati demikian, keluarga sudah ikhlas dan tidak ingin kasus yang menimpa Fitriyah berlarut-larut. ”Kami sekeluarga sudah ikhlas agar almarhumah bisa tenang di alam sana,” pungkas Sahamin.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami Fitriyah, perempuan berusia 37 tahun. Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo itu, dipulangkan dengan kondisi memprihatinkan dari Malaysia.