SEMENTARA itu, dua petugas jaga hutan di petak 57 RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran, Perhutani KPH Banyuwangi selatan, wilayah Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung yang menjadi korban pembacokan pria mabuk, Ahmad Saudi, 36, asal Dusun Seneposari, Desa Barurejo, kondisinya sudah mulai membaik, Minggu (19/2).
Hanya saja, kedua korban Hadi Prayitno, 53, asal Dusun Sumberkembang, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari dan Nur Khoiri Nasution, 53, warga Dusun Mulyoasri, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, masih harus menjalani perawatan di Ruang Gotong-Royong, RS AL Huda, Gambiran.
Dokter jaga yang menangani dua pasien itu, dr Agung Muhammad David mengatakan, sejak datang dan masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Al Huda sekitar pukul 02.50, kondisi kedua pasien itu cukup stabil. “Kami langsung melakukan penanganan,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Penanganan itu, kata dr David, pengecekan tensi darah hingga menghentikan pendarahan yang terjadi pada luka korban. “Kita hentikan pendarahannya terlebih dahulu dengan cara dijahit,” ungkapnya.
Menurut dr David, akibat sabetan parang pelaku, Khoiri mengalami luka di leher bagian belakang dengan panjang10 centimeter. Sedang korban lainnya, Hadi menderita luka di punggung sepanjang delapan centimeter. “Untuk kedalaman lukanya kami masih belum bisa pastikan,” terangnya.
Itu karena proses eksplor luka itu masih akan dilakukan di ruang operasi. Dalam eksplor itu, jelas dia, juga akan dicek apa ada otot atau syaraf yang putus dan perlu disambung. “Kita masih memerlukan pemeriksaan yang serius,” katanya.
Saat dilakukan eksplor luka itu, masih kata dia, pasien harus dilakukan pembiusan secara penuh. Dan itu, harus dilakukan di meja operasi oleh dokter bedah. “Setelah dieksplor itu baru bisa diketahui seberapa dalam lukanya,” pungkasnya.(sas/abi)