Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Korban Pengeroyokan Oleh Kawanan Preman Masih Keluhkan Pusing, dan Masih Menjalani Pemeriksaan di RSUD Genteng

korban-pengeroyokan-oleh-kawanan-preman-masih-keluhkan-pusing,-dan-masih-menjalani-pemeriksaan-di-rsud-genteng
Korban Pengeroyokan Oleh Kawanan Preman Masih Keluhkan Pusing, dan Masih Menjalani Pemeriksaan di RSUD Genteng
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Kondisi Dio Tri, 25, salah satu korban pengeroyokan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu rupanya kondisi kesehatannya masih belum membaik betul. Korban yang sempat dihajar kawanan preman itu sering mengeluh kepalanya terasa pusing.

Karena kondisinya yang masih sakit, oleh keluarganya Dio Tri kembali diperiksakan ke RSUD Genteng, Selasa (12/12). “Mengeluh kepalanya pusing, jadi masih di atas tempat tidur,” terang Rifai Alfin, 55, ayah korban Selasa (12/12).

Menurut Rifai, anaknya yang mengaku masih pusing itu diduga akibat pukulan para pelaku pengeroyokan di bagian kepala belakang. “Mungkin pukulan di kepalanya itu, mulai kemarin tidak kuat berdiri lama, makanya tidur terus,” katanya.

Rifai menyampaikan anaknya pada Senin (11/12) sudah dibawa ke Puskesmas Sempu untuk menjalani perawatan. Tapi karena sering mengeluh pusing, akhirnya dibawa ke RSUD Genteng, Selasa (12/12). “Tadi (kemarin) dibawa kakaknya ke RSUD Genteng untuk berobat, semoga bisa kembali sehat,” tandasnya.

Baca Juga: Korban Pengeroyokan Lapor ke Polsek Sempu, Tapi Polisi Arahkan Mediasi

Kapolsek Sempu, AKP Karyadi mengaku masih belum bisa mengungkap para pelaku pengeroyokan yang jumlahnya sekitar 20 orang itu. Apalagi, hingga keluarga korban juga belum melapor. “Petugas SPKT tidak menolak laporan, tapi mendapat informasi kalau akan ada mediasi antara keluarga korban dan pelaku, sehingga menegaskan agar menunggu mediasi itu,” ujarnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, aksi pengeroyokan terjadi di jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, tepatnya di jalan simpang empat, selatan SMP Muhammadiyah 7 Sempu, pada Sabtu (9/12) sekitar pukul 11.30. Dalam kejadian itu, dua pemuda berinisial Dio Tri, 25, asal Dusun Krajan, Desa Sempu, dan Eko, 25, asal Dusun Tugung, Desa Sempu dihajar oleh kawanan preman.

Dalam pengeroyokan itu, kedua korban menjadi bulan-bulanan gerombolan pemuda yang jumlahnya sekitar 20 orang dan semuanya tidak dikenal korban. “Pelakunya Tidak ada yang kenal sama sekali,” ucap Dio Tri, Senin (11/12).

Saat dikeroyok itu, Dio Tri mengaku oleh salah satu dari kawanan pelaku sempat diseret di jalan aspal sejauh 10 meter. “Saya diseret di aspal mulai timur sampai barat jalan. Tidak ingat telungkup atau terlentang, kaus saya bagian belakang sampai bolong,” ungkapnya.(sas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng