RADAR BANYUWANGI – Ramadan 1446 membawa berkah tersendiri bagi Duliana, 47, warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
Pelaku UMKM olahan singkong ini kebanjiran order sejak tiga hari lalu.
Krecek singkong. Begitu camilan produksi Duliana ini biasa disebut.
Baca Juga: Singkong, Kandidat Utama Pengganti Nasi
Camilan ini memiliki tekstur renyah dan biasa diolah dengan berbagai varian rasa, seperti manis, pedas, hingga gurih.
Ibu tiga anak ini sudah menggeluti usaha krecek singkong sejak tahun 2013 lalu.
Menurutnya, usaha krecek ini cukup menjanjikan karena modal yang dibutuhkan tidaklah besar.
Meskipun dengan modal sedikit, namun krecek singkong punya potensi keuntungan lumayan besar.
Baca Juga: Singkong dan Ubi Jalar Berkhasiat Mencegah Sembelit
Awal mula menggeluti bisnis ini, Duliana mengeluarkan modal sekitar Rp 1,3 juta.
Seiring meluasnya area pemasaran dan pesanan krecek singkong buatannya, keuntungan yang didapat meningkat signifikan.
Saat ini, dengan dibantu anaknya setiap hari dia mampu mengolah hingga 130 kilogram (kg) singkong.
”Pada dasarnya semua singkong bisa digunakan, tapi untuk rasa yang lebih enak dan manis, saya hanya menggunakan singkong ketan,” ungkap Duliana, Minggu (2/3).
Baca Juga: Keripik Singkong Paling Banyak Penggemarnya
Page 2
Dari hasil usaha ini, Duliana mampu menghidupi keluarganya hingga mengantarkan dua anaknya lulus studi jenjang pendidikan tinggi.
Dengan modal beli bahan baku sekitar Rp 400 ribu, dia mampu meraup omzet jutaan rupiah per hari.
Duliana mengklaim, krecek buatannya ini memiliki rasa yang renyah.
”Untuk rasa saya berani garansi. Ini khas Banyuwangi, namanya krecek balung kuwuk. Dibuat dari singkong ketan tanpa ada campuran,” kata dia.
Duliana mengaku, untuk saat ini dia hanya memproduksi krecek singkong pesanan orang. Pesanan tersebut biasanya akan dikemas ulang atau dijual kembali oleh pemesan.
Baca Juga: Sushi Gaplek hingga Pasta Singkong Tersaji di Fepanora
Oleh pemesan, krecek buatannya tersebut nantinya bakal diberikan merek dagang sendiri. Duliana mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.
”Saya juga punya merek sendiri, tapi sementara ini belum produksi untuk jual sendiri karena masih banyak pesanan dari orang. Ada yang pesan kemasan, ada yang kiloan murni, itu biasanya dikemas lagi dengan merek mereka sendiri,” kata Duliana.
Untuk pembelian secara kemasan, Duliana hanya melayani pesanan dengan berat 1,75 ons dengan harga eceran Rp 5 ribu.
Untuk sementara Duliana hanya menyediakan dua pilihan rasa, yakni rasa original dan manis gula.
Baca Juga: Cukupi Kebutuhan, Divista Putri Gusvani, Jualan Kreasi Singkong
”Kalau rasa sebenarnya bebas inovasi, tergantung penjualnya. Bisa diolah pedas, pakai bubuk rasa atau sejenisnya. Namun kalau pesan, saya hanya melayani yang original atau manis gula itu. Harganya bisa berubah tergantung harga gula di pasar,” katanya.
Meskipun potensi cuan dari usaha ini menjanjikan, namun ada kesulitan yang dialami Duliana, yakni ketersediaan bahan baku singkong.
Dia mengaku, sejatinya Banyuwangi memiliki stok singkong cukup melimpah. Namun, untuk singkong jenis ketan tidak banyak yang menanam.
Untuk menjaga produktivitas, Duliana mengaku sudah menjalin mitra dengan sejumlah petani singkong. (cw4/sgt/c1)
Page 3
RADAR BANYUWANGI – Ramadan 1446 membawa berkah tersendiri bagi Duliana, 47, warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.
Pelaku UMKM olahan singkong ini kebanjiran order sejak tiga hari lalu.
Krecek singkong. Begitu camilan produksi Duliana ini biasa disebut.
Baca Juga: Singkong, Kandidat Utama Pengganti Nasi
Camilan ini memiliki tekstur renyah dan biasa diolah dengan berbagai varian rasa, seperti manis, pedas, hingga gurih.
Ibu tiga anak ini sudah menggeluti usaha krecek singkong sejak tahun 2013 lalu.
Menurutnya, usaha krecek ini cukup menjanjikan karena modal yang dibutuhkan tidaklah besar.
Meskipun dengan modal sedikit, namun krecek singkong punya potensi keuntungan lumayan besar.
Baca Juga: Singkong dan Ubi Jalar Berkhasiat Mencegah Sembelit
Awal mula menggeluti bisnis ini, Duliana mengeluarkan modal sekitar Rp 1,3 juta.
Seiring meluasnya area pemasaran dan pesanan krecek singkong buatannya, keuntungan yang didapat meningkat signifikan.
Saat ini, dengan dibantu anaknya setiap hari dia mampu mengolah hingga 130 kilogram (kg) singkong.
”Pada dasarnya semua singkong bisa digunakan, tapi untuk rasa yang lebih enak dan manis, saya hanya menggunakan singkong ketan,” ungkap Duliana, Minggu (2/3).
Baca Juga: Keripik Singkong Paling Banyak Penggemarnya