radarbanyuwangi.jawapos.com – Belasan santriwati asal Pondok Pesantren Al Anwari, Kelurahan Kertosari dilarikan ke IGD RSUD Blambangan, Minggu (3/8) malam.
Penyebabnya, diduga para santri putri tersebut mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan di pesantren.
Dokter IGD RSUD Blambangan, dr M Azmi Hanief mengatakan, ada 18 santriwati yang dirawat di IGD RSUD Blambangan dari Ponpes Al Anwari. Mereka datang secara bergelombang sejak pukul 18.00.
“Ada 18 orang, putri semua. Sementara dari pemeriksaan fisik mereka mengalami keracunan makanan,” kata dr Azmi.
Dia menambahkan, semua santri yang datang mengeluhkan gejala yang sama. Pusing, mual, muntah, diare, dan lemas. Azmi menyimpulkan belasan santriwati tersebut mengalami kejadian yang sama, yaitu keracunan makanan.
“Lima santri harus menjalani rawat inap, yang 13 masih kita observasi. Kalau kondisinya memburuk harus dirawat inap. Kalau yang ringan mungkin bisa rawat jalan,” ungkapnya
Para santriwati yang dirawat, menurut Azmi, berusia antara 13 sampai 14 tahun. Kemungkinan mereka mengonsumsi nasi yang sama dari pesantren.
“Kita belum bisa memastikan jenis makananya, kapan waktu makannya. Yang jelas mereka tiba dalam kondisi yang sama. Yang muntah-muntah kita rawat inap karena khawatir akan dehidrasi,’’ jelasnya.
Pantauan Radar Banyuwangi di RSUD Blambangan, ada beberapa perwakilan ustad dan wali murid yang menunggu di sekitar IGD. Namun, salah satu Ustad yang mendampingi enggan menjawab saat dimintai komentar.
Salah seorang wali santri, Minda, turut datang ke RSUD Blambangan meski anaknya tidak termasuk korban. Ia mengaku datang untuk mendampingi teman anaknya yang menjadi korban dugaan keracunan.
“Rumah saya dekat RSUD, jadi saya langsung ke sini setelah dengar kabar. Meski anak saya tidak jadi korban, tapi mondok di sana juga,” ujar Minda saat ditemui di depan IGD. (fre/cw6)