Banyuwangi, Jurnalnews – Adik-adik dari Sanggar Bermain Surabaya (SBS) yang dibina oleh Munir dan Diana selaku owner mengadakan kunjungan ke Omahseum yang terletak di Jalan Widuri no. 21 Kelurahan Banjarsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Sabtu, (23/12/2023).
Beberapa hari sebelumnya, Omahseum juga mendapat kunjungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dan DKB (Dewan Kesenian Blambangan) Kabupaten Banyuwangi, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Dosen Prodi Sejarah FKIP PGRI Banyuwangi dan dari para pemerhati Sejarah dan Budayawan baik dari luar kota maupun dari Banyuwangi sendiri.
Adik-adik dari Sanggar Bermain Surabaya merasa senang karena Omahseum ini dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan dan pengetahuan tentang informasi sejarah khususnya Sejarah kerajaan Blambangan Kuno yang bersifat rekreatif-edukatif dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang aspek sosial-budaya dan lain-lain yang berkaitan dengan kesejarahan.
Tampak mereka sangat antusias dalam menelusuri setiap ruangan, hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan dari mereka kepada Bapak Thomas Racharto selaku pemilik dan pengelola Omahseum ini. Munir selaku pembina Sanggar Bermain Surabaya mengatakan “Kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana edukasi pendidikan generasi penerus agar lebih mencintai museum sejak dini. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan mengunjungi Omahseum dapat menumbuhkan wawasan dan kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya dan dapat turut serta melestarikan warisan budaya, selain itu juga dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap museum dan menumbuhkan minat para pelajar untuk berkunjung ke museum, ” jelasnya.
Rombongan adik adik dari Sanggar Bermain Surabaya, didampingi oleh Pembina SBS diantaranya Munir dan Diana Fransina serta didampingi oleh Dwi Setyo Utomo dari Pusat Study Implementasi Pancasila (PSIP) yang berpusat di Desa Patoman Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi. Sebelum mengakhiri kunjungan, Diana Fransina selaku pembina dan owner SBS mengatakan
“Kegiatan ini sangat penting bagi adik adik untuk bisa mengenal sejarah dalam bentuk lain dan menyenangkan, ” katanya.
(AWI)
