Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Pertamina Banyuwangi menambah pasokan elpiji bersubsidi hingga 100 persen dari suplai harian selama sepekan. Penambahan itu sudah berjalan mulai Kamis (27/9/2023).
Selama ini, pasokan elpiji di Kabupaten Banyuwangi sebesar 153-155 metrik ton per hari atau setara 52 ribu tabung elpiji 3 kg. Dengan tambahan pasokan, Banyuwangi akan mendapat kiriman elpiji melon dua kali lipat dari biasanya.
Sales Branch Manager Pertamina Banyuwangi Denny Nugrahanto mengatakan, tambahan kuota itu di-drop ke pangkalan-pangkalan yang ada di Banyuwangi.
Pihaknya juga meminta masyarakat Banyuwangi untuk membeli elpiji bersubsidi ke pangkalan resmi terdekat. Dengan datang ke pangkalan, warga akan mudah untuk membeli elpiji melon.
“Fokusnya ke pangkalan agar masyarakat lebih mudah,” katanya.
Baca juga: BSI Dorong Gerakan Kurangi Sampah Botol Plastik di Tempat Wisata, Terbaru Sasar Banyuwangi
Penambahan kuota dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan produksi. Tak menutup kemungkinan, kata Denny, pasokan akan ditambah hingga 60 ribu hingga 70 ribu tabung melon.
“Rencananya ekstra droping akan dilakukan selama seminggu. Dan pada hari Minggu akan tetap kami drop,” tambah Denny.
Selain tambahan pasokan, Pertamina bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi masih menggelar operasi pasar elpiji melon sesuai jadwal.
Operasi pasar elpiji digelar di 12 titik se-Banyuwangi dalam pekan ini. Per titik lokasi operasi pasar, Pertamina mengalokasikan 1.600 tabung elpiji 3 kg. Sehingga total elpiji yang disediakan selama operasi pasar sebanyak 19.200 tabung.
Baca juga: Tinjau Program Penanganan Stunting di Banyuwangi, Ibu Negara Iriana: Harus Terus Dilanjutkan
Sementara itu, Pemkab Banyuwangi juga mengingatkan bahwa elpiji melon merupakan produk subsidi. Gas tersebut disediakan untuk warga prasejahtera.
“Jadi, elpiji 3 kg tidak diperuntukkan bagi warga yang mampu. Apalagi untuk yang industri, rumah makan atau jenis usaha lainnya. Segera kita sidak dengan tim untuk memastikan ketepatan sasaran,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Larangan penggunaan elpiji bersubsidi juga ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Banyuwangi.
“Segera kami terbitkan Surat Imbauan yang isinya larangan bagi ASN menggunakan elpiji bersubsidi,” tutup Ipuk.