Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lima Bulan Tidak Hujan, Warga Kebaman Srono Banyuwangi Belum Ada Bantuan Air Bersih – Radar Banyuwangi

lima-bulan-tidak-hujan,-warga-kebaman-srono-banyuwangi-belum-ada-bantuan-air-bersih-–-radar-banyuwangi
Lima Bulan Tidak Hujan, Warga Kebaman Srono Banyuwangi Belum Ada Bantuan Air Bersih – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id-Sementara itu, kemarau berkepanjangan dengan panas yang ekstrem, membuat warga yang tinggal di Dusun Blangkon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono benar-benar kesusahan, Kamis (24/10). Sudah lima bulan ini, ratusan kepala keluarga (KK) di kampung itu kesulitan air bersih lantaran sumurnya mengering. “Di (Dusun) Blangkon ada sekitar 600-an KK, dan mayoritas warga terdampak,” kata warga yang juga Ketua RW 05, Dusn Blangkon, Desa Kebaman, Sugi Handoko, 51.

Pada Jawa Pos Radar Genteng, Handoko, sapaan akrabnya, mengungkapkan kesulitan air bersih ini sudah dialami warga sejak Mei dan Juni lalu. “Sumber air di sumur sudah mengecil, untuk minum harus pakai (air) galon,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya.

Menurut Handoko, sumber air di sumur milik warga yang mengecil, pompa air di sumur hanya bisa digunakan saat jam tertentu, yakni pada pagi dan sore hari. “Pagi pukul 05.00 sampai 08.00 air sumur ada dan bisa pakai pompa air, nanti kalau siang sudah tifak bisa ngangkat (dipompa). Bisa dipakai lagi sekitar pukul 17.00,” terangnya.

Kekeringan ini, masih kata dia, ternyata yang paling parah selama tinggal di kampung tersebut. Bahkan, lebih parah dari siklus El Nino tahun lalu. “Kalau menurut saya, lebih parah ini, patokannya yang dulu (El Nino) kemarau panjang, tapi saya tidak sesusah ini cari air,” ungkapnya.

Baca Juga: Sumur Masih Kering, PUDAM Banyuwangi Suplai Air Bersih Jalan Terus

Warga lainnya, Bonadi, 70, menyebut kampungnya memang sudah lama tak diguyur hujan. Meski belakangan ini di beberapa daerah di Banyuwangi, termasuk Desa Kepundungan, Kecamatan Srono hujan, daerahnya tetap tidak. “Tidak pernah ada hujan, cuma sempat gremis pas subuh, beberapa hari lalu, tapi tidak ada efeknya,” katanya.

Bonadi menyebut kemarau panjang yang berdampak kekeringan ini, mempengaruhi usaha ayam petelur dan ternak lele. Kebutuhan minum ayam, terganggu karena air sumur yang kering. “Yang punya kandang ayam dan kolam lele sekarang susah, mereka butuh air banyak,” ungkapnya.

Selain itu, jelas dia, para petani pepaya yang banyak ditemui di kampung tersebut, mengeluh tanamannya layu karena kurang air. “Untungnya untuk padi sudah selesai panen, sehingga tidak begitu memusingkan petani,” tandasnya

Agen Informasi Pusdalops Jatim, Ismanto mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kebutuhan air bersih yang kurang di Dusun Blankon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. “Mungkin dampaknya masih belum signifikan, karena setiap sore masih bisa digunakan, sehingga belum ada laporan,” ujarnya.

Meski banyak warga yang mengaku air di sumur rumahnya kering, BPBD Banyuwangi belum bisa mensuplai air bersih, kecuali ada surat permintaan dari pemerintah desa. “Koordinasi dulu, kalau memang membutuhkan, silakan kirim surat, nanti BPBD akan datang,” pungkasnya.(sas/abi)