Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Limbah Oli Cemari Pantai Bangsring, Ini yang Dilakukan KSOP Tanjung Wangi Sebut Tidak Mungkin Dilakukan Kapal Lego

limbah-oli-cemari-pantai-bangsring,-ini-yang-dilakukan-ksop-tanjung-wangi-sebut-tidak-mungkin-dilakukan-kapal-lego
Limbah Oli Cemari Pantai Bangsring, Ini yang Dilakukan KSOP Tanjung Wangi Sebut Tidak Mungkin Dilakukan Kapal Lego

RADAR BANYUWANGI – Pengelola wisata Bangsring Underwater Sukirno mengeluhkan limbah berwarna hitam yang mencemari kawasan pesisir Bangsring.

Dia menduga limbah tersebut merupakan oli bekas dari kapal-kapal yang dibuang sembarangan sejak Senin (17/2) lalu.

Sukirno mengatakan, meskipun setiap sore dan pagi hari dibersihkan, namun limbah tersebut terus ada. Dia menduga, limbah tersebut masih banyak dalam kondisi terombang-ambing di perairan dan perlahan menepi. Akibatnya, dermaga dan wahana rumah apung yang ada di Bangsring menjadi kotor.

Sukirno menduga asal usul oli tersebut berasal dari kapal-kapal besar yang sandar di dekat kawasan Bangsring.

Baca Juga: Simulasi Kebakaran di Depo Pertamina Ketapang Banyuwangi Libatkan Motor Terbakar di SPBU dan Minyak Tumpah

”Sekarang dibersihkan, besok ada dan menempel di dermaga dan rumah apung. Hitam semuanya,” ungkapnya kepada wartawan Radar Banyuwangi, Rabu (19/2).

Sukirno mengatakan, limbah tersebut sangat mengganggu aktivitas wisatawan yang sedang berlibur. Pihaknya mengetahui pencemaran ini saat ada kunjungan wisatawan dari TK pada Senin (17/2) lalu.

Salah satu orang tua mengeluhkan pakaian anaknya berwarna hitam saat bermain di area pantai. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata kotoran tersebut bersumber dari oli bekas.

Di hari yang sama, wisatawan yang hendak snorkeling juga urung beraktivitas. ”Dampaknya luar biasa, yang mau snorkeling akhirnya takut. Juga ada komplain dari rombongan anak TK. Katanya bajunya kotor kena oli,” jelas Sukirno.

Baca Juga: Sebut Sungai Kedungrejo Muncar Tercemar, Ini Temuan Anggota Komisi 4 DPRD Banyuwangi

Dia khawatir dampak ini juga berlaku terhadap ekosistem dan konservasi di kawasan Bangsring. Di sana banyak penangkaran ikan dan terumbu karang.

Meskipun saat ini kondisi Bangsring sudah bersih, Sukirno khawatir cemaran oli akan menepi lagi terbawa arus laut.

Tidak hanya kali ini, kondisi serupa diakui Sukirno juga terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru awal Januari lalu.

Dia dan seluruh karyawan harus kerja bakti hampir setiap saat untuk membersihkan noda-noda oli yang menempel.


Page 2


Page 3

”Ini dua kali terjadi, kemarin dan pas liburan tahun baru. Kami ingin mengadu agar ini jadi perhatian bersama,” katanya.

Baca Juga: Viral di Medsos, Bus Transjatim Bangkalan-Surabaya Kembali Diteror: Usai Dilempar Batu, Terbaru Disiram Oli

Sukirno akan mengadukan pencemaran ini ke pihak-pihak terkait. Dia berharap pemerintah dapat campur tangan untuk mempertegas aturan berlaku perihal pencemaran tersebut.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi melakukan investigasi terkait dugaan pencemaran limbah minyak di perairan Bangsring, Wongsorejo.

Pencemaran ini dilaporkan oleh warga Bangsring pada Senin (17/2) yang diduga berasal dari aktivitas kapal yang melintas.

Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Tanjung Wangi Ni Putu Cahyani Negara mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan pada Kamis (20/2) di sekitar perairan Bangsring.

Termasuk memeriksa sejumlah kapal yang tengah melakukan lego jangkar. Dari hasil tinjauan sementara, kapal yang melakukan lego pada hari Kamis tidak melakukan pembuangan limbah.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Oli Motor Vespa yang Murah Tapi Bagus: Bikin Mesin Cepat ‘Nyes-Nyes’ Dingin

Kemungkinan limbah itu dibuang oleh kapal yang tengah melintas di perairan Bangsring, antara tanggal 15 sampai 17 Februari 2025.

”Kalau yang membuang limbah oli pada Kamis tidak ada, laporannya baru kami terima Kamis. Tapi kejadiannya pada Senin. Kami masih mencari data kapal yang lego jangkar pada Sabtu hingga Senin pagi,” tegas Putu.

Dari temuan di lapangan, jenis limbah yang mencemari perairan Bangsring diduga berjenis marine fuel oil (MFO) atau minyak mentah.

Ada kemungkinan limbah itu dibuang oleh kapal yang tengah melintas. Kru kapal diduga mengosongkan tangki (cleaning tank) saat melintas di perairan Bangsring.

Baca Juga: Begini Cara Mengolah Limbah Tinja Menjadi Pupuk Organik hingga Sumbang PAD Banyuwangi Rp100 Juta

Jika limbah itu dibuang oleh kapal yang melintas, maka pihaknya harus kembali melakukan pengecekan pada data lalu lintas kapal.

”Logikanya tidak mungkin kapal yang lego yang membuang limbah karena pasti terdeteksi. Dugaan awal kami mengarah pada kapal yang sedang melintas. Kami sudah lakukan pengambilan sampel limbah dan melakukan pengecekan data untuk melacak kapal yang melakukan pembuangan limbah,” kata Putu.