RADARBANYUWANGI.ID – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu strategis di sektor kesehatan nasional menjadi sorotan utama, mulai dari tren kasus Covid-19 hingga progres pembangunan rumah sakit baru dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
Menteri Budi mengungkapkan bahwa meskipun ada lonjakan kasus Covid-19, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Ia menegaskan bahwa varian yang saat ini menyebar tergolong ringan dan tidak mematikan.
“Ini adalah varian yang relatif tidak mematikan, jadi tidak perlu terlalu khawatir agar masyarakat tidak panik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga memaparkan perkembangan program prioritas pembangunan 66 rumah sakit baru yang sebelumnya ditargetkan rampung dalam lima tahun.
Baca Juga: Musim Bunga Tebu Suguhkan View Manis Gunung Raung
Namun, sesuai arahan Presiden, target tersebut kini dipercepat menjadi dua tahun.
“Tahun ini direncanakan dibangun 32 rumah sakit, dan tahun depan 34. Dari jumlah itu, 16 sudah melakukan groundbreaking dan diharapkan selesai akhir tahun ini,” terang Budi.
Ia juga menyebutkan adanya realokasi anggaran untuk mempercepat pembangunan tersebut.
“Tidak ada penambahan anggaran, hanya pergeseran pos anggaran agar program quick win ini bisa berjalan lebih cepat, dan tadi sudah disetujui oleh Presiden,” tambahnya.
Sementara itu, layanan cek kesehatan gratis yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo di bidang kesehatan, terus menunjukkan peningkatan signifikan.
Hingga awal Juni 2025, tercatat lebih dari 7,8 juta warga Indonesia telah mendapatkan layanan tersebut.
“Rata-rata saat ini 200 ribu orang per hari memanfaatkan layanan ini. Jadi sekitar lima juta orang per bulan,” jelas Menkes.
Page 2
Program ini juga akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan. Targetnya, sebanyak 50 juta warga dapat terjangkau layanan cek kesehatan gratis hingga akhir tahun.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah berjalan, sejumlah temuan penting berhasil diidentifikasi.
“Pada bayi, kami temukan banyak kasus jantung bawaan (kongenital), sedangkan pada balita justru masalah gigi sangat tinggi. Untuk usia dewasa, tekanan darah tinggi dan diabetes paling dominan. Lansia pun tak luput dari masalah serupa,” paparnya.
Baca Juga: Keberuntungan Timnas Indonesia vs China Menurut Penanggalan Jawa: Warna Hoki, Arah Gawang, dan Aura Kemenangan
Menkes juga menyampaikan progres dalam penanganan penyakit tuberkulosis (TBC). Berkat tersedianya alat deteksi baru yang lebih murah dan mudah digunakan, proses skrining menjadi lebih masif.
“Target kita satu juta orang bisa disaring, sehingga pengobatan bisa dimulai sejak dini. Kini, rezim pengobatan TBC juga lebih murah dan sudah mulai diterapkan,” pungkasnya.
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu strategis di sektor kesehatan nasional menjadi sorotan utama, mulai dari tren kasus Covid-19 hingga progres pembangunan rumah sakit baru dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
Menteri Budi mengungkapkan bahwa meskipun ada lonjakan kasus Covid-19, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Ia menegaskan bahwa varian yang saat ini menyebar tergolong ringan dan tidak mematikan.
“Ini adalah varian yang relatif tidak mematikan, jadi tidak perlu terlalu khawatir agar masyarakat tidak panik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga memaparkan perkembangan program prioritas pembangunan 66 rumah sakit baru yang sebelumnya ditargetkan rampung dalam lima tahun.
Baca Juga: Musim Bunga Tebu Suguhkan View Manis Gunung Raung
Namun, sesuai arahan Presiden, target tersebut kini dipercepat menjadi dua tahun.
“Tahun ini direncanakan dibangun 32 rumah sakit, dan tahun depan 34. Dari jumlah itu, 16 sudah melakukan groundbreaking dan diharapkan selesai akhir tahun ini,” terang Budi.
Ia juga menyebutkan adanya realokasi anggaran untuk mempercepat pembangunan tersebut.
“Tidak ada penambahan anggaran, hanya pergeseran pos anggaran agar program quick win ini bisa berjalan lebih cepat, dan tadi sudah disetujui oleh Presiden,” tambahnya.
Sementara itu, layanan cek kesehatan gratis yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo di bidang kesehatan, terus menunjukkan peningkatan signifikan.
Hingga awal Juni 2025, tercatat lebih dari 7,8 juta warga Indonesia telah mendapatkan layanan tersebut.
“Rata-rata saat ini 200 ribu orang per hari memanfaatkan layanan ini. Jadi sekitar lima juta orang per bulan,” jelas Menkes.