Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lulusan SMAN 1 Giri Taruna Bangsa Ini Sukses Tembus Akmil, Setelah 3 Kali Gagal!

lulusan-sman-1-giri-taruna-bangsa-ini-sukses-tembus-akmil,-setelah-3-kali-gagal!
Lulusan SMAN 1 Giri Taruna Bangsa Ini Sukses Tembus Akmil, Setelah 3 Kali Gagal!

radarbanyuwangi.jawapos.com – Satu lagi generasi muda Banyuwangi menorehkan prestasi membanggakan.

Muhammad Aji Saputra, 21, pemuda yang tinggal di Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, resmi diterima sebagai Calon Prajurit Taruna (Capratar) Akmil, Sabtu (2/8).

Anak pasutri Febri Saputra dan Sutiyani ini akan menjalani  pendidikan militer di Akmil Magelang.

Suara Febri Saputra terdengar tegas di seberang telepon saat menerima panggilan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, tadi malam.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kelurahan Bulusan itu tengah naik bus dalam perjalanan pulang dari Magelang.

Febri memang baru saja  menengok putra sulungnya, Muhammad Aji Saputra, 21, yang dinyatakan lolos sebagai taruna di Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Febri menceritakan, jika putra sulungnya tersebut berhasil lolos setelah empat kali tes masuk Akmil.

Kini kegembiraan menyertai keluarga Febri  setelah anaknya diterima sebagai Taruna  Akmil. 

Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai Pelaksana Operasional Pemerintahan dan Administrasi Umum di Kelurahan Bulusan itu tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

“Aji daftar Akmil empat kali, tiga kali gagal. Pada pendaftaran keempat akhirnya rejeki dan lolos, Alhamdulilah,” kata Febri dihubungi lewat  sambungan telepon.

Bukan hanya prestasi yang membuatnya merasa bangga. Pasalnya, perjalanan Aji tak semulus yang dibayangkan. Aji benar-benar harus berjuang keras untuk tetap fokus lolos menjadi taruna.

“Aji beberapa kali ikut pendaftaran, mulai Akmil pantukhir daerah tahun 2023, kemudian bintara di pantukhir daerah 2023, dan mencoba lagi di Akademi TNI Surabaya tahun 2024, namun gagal. Bisa dibilang, tiga kali dia hancur karena kegagalan,’’ tutur Febri.

Anaknya yang lulus pada tahun 2023 dari SMA 1 Giri Taruna Bangsa nyaris tak pernah menyerah.

Setelah gagal, Aji tetap berusaha meningkatkan porsi latihan fisik dan psikologi untuk bisa memperbaiki nilainya.


Page 2

Aji yang pernah meraih medali emas cabor kick boxing Poprov Jatim 2019 tak mau larut dalam kegagalan.

Di sela persiapan tes berikutnya,  Aji pernah bekerja di beberapa tempat untuk mengisi waktu.

Dia pernah menjadi barista di warung kopi di Banyuwangi. Aji juga pernah bekerja sebagai tukang servis AC.

Namun, di sela-sela waktunya mencari uang, Aji tak pernah meninggalkan latihanya. Dia tetap menyempatkan diri berlatih fisik dan meningkatkan kemampuanya di tes psikologi. “

Waktu gagal, dia cuma telepon. Saya dapat surat cinta lagi, Bah. Ya sudah saya minta pulang lalu persiapan lagi,’’ kenang Febri.

Selama mengikuti rangkaian tes, Aji tak pernah merepotkan orang tua. Febri kerap menawari putranya untuk dikirimi uang dalam jumlah yang lebih banyak, tapi Aji kerap menolak.

“Saya ingin dia bisa merasa tenang kalau dikirimi uang yang agak banyak, tapi tidak mau. Minta hanya dikirim Rp 100 ribu saja. Mungkin karena biasa hidup mandiri,” imbuhnya.

Perjuangan Aji akhirnya membuahkan hasil. Dari enam pendaftar Akmil asal Banyuwangi, empat di antaranya termasuk Aji berhasil lolos.

Keberhasilan ini  tak lepas dari dukungan banyak pihak. Termasuk Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo yang banyak memberikan motivasi pada putranya.

“Tahun ini kami sering berdiskusi dengan Bapak Dandim Joko Sukoyo, terutama terkait psikologi. Ternyata jadi nilai tambah dan semangat buat Aji,’’ kata Febri.

Setelah lolos, Aji akan menjalani pendidikan selama empat bulan di Lembah Tidar, Akmil Magelang. Febri mengatakan, ada perubahan nomenklatur yang membuat masa pendidikan dasar lebih lama dari sebelumnya.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih juga kepada semua pelatih dan pembina di Banyuwangi. Saya juga ingin memastikan bahwa masuk TNI tidak dipungut biaya sepeserpun,’’ tegas Febri.

Sementara itu, Aji dihubungi melalui sambungan telepon juga menyampaikan pesan kepada generasi muda di Banyuwangi agar tidak menyerah dalam berusaha meraih cita cita.

“Tetap harus fokus pada cita-cita, jangan sampai terkontaminasi kalau masuk TNI harus bayar,’’ tegas alumni SMAN 1 Taruna Bangsa Tahun 2023 tersebut. (fre/aif)


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Satu lagi generasi muda Banyuwangi menorehkan prestasi membanggakan.

Muhammad Aji Saputra, 21, pemuda yang tinggal di Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, resmi diterima sebagai Calon Prajurit Taruna (Capratar) Akmil, Sabtu (2/8).

Anak pasutri Febri Saputra dan Sutiyani ini akan menjalani  pendidikan militer di Akmil Magelang.

Suara Febri Saputra terdengar tegas di seberang telepon saat menerima panggilan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi, tadi malam.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kelurahan Bulusan itu tengah naik bus dalam perjalanan pulang dari Magelang.

Febri memang baru saja  menengok putra sulungnya, Muhammad Aji Saputra, 21, yang dinyatakan lolos sebagai taruna di Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Febri menceritakan, jika putra sulungnya tersebut berhasil lolos setelah empat kali tes masuk Akmil.

Kini kegembiraan menyertai keluarga Febri  setelah anaknya diterima sebagai Taruna  Akmil. 

Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai Pelaksana Operasional Pemerintahan dan Administrasi Umum di Kelurahan Bulusan itu tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

“Aji daftar Akmil empat kali, tiga kali gagal. Pada pendaftaran keempat akhirnya rejeki dan lolos, Alhamdulilah,” kata Febri dihubungi lewat  sambungan telepon.

Bukan hanya prestasi yang membuatnya merasa bangga. Pasalnya, perjalanan Aji tak semulus yang dibayangkan. Aji benar-benar harus berjuang keras untuk tetap fokus lolos menjadi taruna.

“Aji beberapa kali ikut pendaftaran, mulai Akmil pantukhir daerah tahun 2023, kemudian bintara di pantukhir daerah 2023, dan mencoba lagi di Akademi TNI Surabaya tahun 2024, namun gagal. Bisa dibilang, tiga kali dia hancur karena kegagalan,’’ tutur Febri.

Anaknya yang lulus pada tahun 2023 dari SMA 1 Giri Taruna Bangsa nyaris tak pernah menyerah.

Setelah gagal, Aji tetap berusaha meningkatkan porsi latihan fisik dan psikologi untuk bisa memperbaiki nilainya.