Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Marina Bisa Tampung 40 Kapal Pesiar

SEMENTARA itu, upaya menjadikan kawasan mulai Boom, Banyuwangi sebagai destinasi wisata maritim terpadu terus menunjukkan progres positif.

pasca penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pemkab Banyuwangi, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) lll (Persero) selaku pemilik lahan segera membuat master plan penataan kawasaN Pantai lersebul. Salah satu arsitek terkemuka tanah air, Ahmad Djuhara akan dilibatkan dalam penyusunan tunder plant penataan destinasi wisata yang berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Banyuwangi itu.

Dalam mengelola Pantai Boom, Pelindo lll akan melibatkan anak perusahaannya, PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI). Presiden Direktur PPl. Prasetyo mengatakan, Pantai Boom diproyeksikan sebagai kawasan wisata maritim terlengkap di lndonesia.

Kawasan ini akan dilengkapi marina (dermaga sandar kapal yacht). hotel, restoran, dan pusat hiburan. Menurut Prasetyo, Pantai Boom sangat potensial sebab, Banyuwangi memiliki destinasi wisata yang sangat beragam dan unik.

Kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini memiliki wisata pantai seperti Pulau Merah, Pulau Tabuhan, dan teluk hijau; Banyuwangi juga memiliki wisata gunung di Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire-nya yang mempesona.

Destinasi inilah yang menjadi daya tarik pemilik yacht. Karena saat sandar, biasanya mereka akan mencari objek wisata di sekitarmu, dan Banyuwangi punya itu,” ujarnya setelah menghadiri penandatanganan PKS antara Pemkab Banyuwangi dan pelindo Kamis sore (19/3).

Sebagai langkah awal, imbuh Prasetyo, mengembangan pantai Boom dimulai dengan pembangunan marina. Pembangunan ini akan dimulai pada akhir 2015 dan ditargetkan sudah bisa beroperasi pada awal 2017.

“Tahun ini setelah master plan jadi, langsung kita kebut dengan studi kelayakan sehingga bisa langsung membangun. Marina ini nantinya mampu menampung Hingga 40 yacht. Untuk selanjutnya kita juga membuka peluang bagi investor untuk melengkapi fasilitas lain, seperti hotel dan pusat hiburan,” terang Prasetyo.

Prasetyo pun telah memiliki beberapa strategi untuk mempromosikan kawasan wisata maritim pantai Boom. Salah satunya menawarkan Pantai Boom ke beberapa klub layar dunia. Seperti yang dia lakukan Kamis malam (19/3), sesaat setelah menghadiri penandatanganan PKS, Prasetyo langsung bertemu operator Fremantle Sailing Club.

Operator ini biasanya melakukan rally laut dengan kapal yacht yang biasanya menempuh rute Bali-Lombok-Labuan Bajo. “Kami usahakan menambah rute, yakni mulai Pantai Boom Banyuwangi,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pengembangan kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, memasuki babak baru PT Pelindo III (Persero) selaku pemilik lahan telah meneken PKS dengan Pemkab Banyuwangi. PKS tersebut ditandatangani General Manager (GM) PT Pelindo Ill Cabang Tanjung Wangi, Bangun Suustanto, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), M. Yanuarto Bramuda.

Penandatanganan PKS itu dilakukan di atas kapal pesiar sea Safari di terminal domestik Pelabuhan Benoa. Bali, Kamis sore (19/3). PKS tersebut mengatur bentuk-bentuk kerja sama yang akan dilakukan. PKS itu juga memuat uraian hak dan kewajiban kedua pihak.

Hak dan kewajiban yang diatur dalam PKS itu, antara lain pengelolaan tiket masuk. jasa parkir kendaraan, kebersihan, keamanan serta promosi dan pemasaran. “Sharing pendapatan akan dibagi rata antara pemkab dan Pelindo setelah dikurangi biaya operasional,” ujar Bangun.

Dalam mengelola Rantai Boom Pelindo III akan melibatkan anak perusahaannya PT Pelindo Properti indoesia (PPI). “Pemkabb, Pelindo, dan PPI akan membentukn semacam join venture,” kata dia. (radar)