Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Masyarakat Puas Layanan Publik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Hasil Survei LSI Bulan Maret 2015

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus berupaya meningkatkan kualitas layanan publik bagi masyarakat. Agar peningkatan pelayanan publik terukur, pemerintah daerah ujung timur Pulau Jawa ini menggandeng Lingkaran Survei Indonesia (LSI) untuk melakukan survei kepuasan publik.

Sudah tiga tahun ini Pemkab Banyuwangi menggandeng LSI untuk mengetahui persepsi publik terhadap pelayanan kepada masyarakat. Tidak berhenti pada pemaparan data, hasil survei tersebut lantas dieksekusi untuk meningkatkan pelayanan publik di Bumi Blambangan.

Hasilnya, persepsi publik terhadap kinerja pemkab sangat positif. Berdasar survei yang dilakukan LSI sejak 1 Maret sampai 6 maret lalu dengan melibatkan 440 responden, mayoritas masyarakat menilai citra positif Banyuwangi, yakni sebesar 95,2 persen.

Persentase masyarakat yang mengaku bangga jadi warga Banyuwangi pun sangat tinggi, yakni mencapai 70 persen lebih. Nah, salah satu bidang yang mengalami kemajuan paling menonjol adalah pelayanan kesehatan.

Sebanyak 78,4 persen menilai sarana dan prasarana puskesmas di Bumi Blambangan sangat lengkap. Selain itu, 91 persen masyarakat Banyuwangi mengetahui layanan puskesmas 24 jam. Sebanyak 96 persen masyarakat menilai layanan puskesmas 2.4 jam tersebut bermanfaat.

Jika ada anggota keluarga yang sakit, 44,4 persen masyarakat memilih berobat ke puskesmas, 21,4 persen memilih berobat ke rumah sakit umum daerah (RSUD), dan 22,6 persen responden memilih mengakses layanan kesehatan di RS swasta.

Tidak hanya itu, 74,8 persen responden menyatakan biaya puskesmas murah, dan 80 persen responden menyatakan pelayanan petugas kesehatan bagus. Sementara itu, di bidang penegakan hukum Responden menyatakan penegakan hukum berjalan baik/sangat baik, sebanyak 14,8 persen menyatakan tidak baik maupun tidak buruk, dan 16,1 persen menjamah penegakan hukum buruk sangat buruk.

Di bidang sosial, 74,9 persen responden menyatakan berjalan baik, 14,4 menyatakan tidak baik tapi tidak buruk, dan 4,3 persen menjawab buruk/sangat buruk. Peneliti LSI, Ade Mulyana mengatakan, survei LSI di Banyuwangi dilakukan sebanyak 3 kali mulai tahun 2013 lalu.

Menurut dia, hal itu merupakan upaya baik Pemkab Banyuwangi dalam melihat respons masyarakat terhadap pelayanan publik. Ade menuturkan, berdasar hasil survei, semua sektor dinilai baik masyarakat, mulai sektor ekonomi, sosial, kesehatan, dan lain-lain.

“Meski ada yang perlu diperbaiki, tapi secara umum terjadi peningkatan positif dibanding hasil survei sebelumnya,” ujarnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, hasil survei tersebut akan digunakan sebagai salah satu acuan untuk melakukan pelayanan publik.

Itu pula yang dilakukan dengan hasil survei yang dilakukan tahun 2013 dan 2014 yang lalu. Dikatakan, sebelumnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas hanya sekitar 47 persen. Namun, setelah fasilitas puskesmas diperbaiki dan kualitas pelayanannya ditingkatkan, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas naik menjadi 80 persen.

Anas menambahkan, khusus menyangkut RSUD, sejak awal RS pemerintah tersebut mengalami problem kekurangan dokter. Namun demikian, berkat perbaikan di beberapa bidang, kepuasan masyarakat tetap naik mesti tidak terlalu signifikan.

“Tahun ini dokter spesialis akan masuk ke Banyuwangi. Ini bagian dari MoU pemkab dengan Unair dan Kementerian. Tahun ini kita ajukan sembilan dokter spesialis. Mudah-mudahan segera terealisasi,” pungkasnya. (radar)