Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mau Cuan dari Lovebird? Ini Cara Ternaknya Biar Cepat Panen Anakan

mau-cuan-dari-lovebird?-ini-cara-ternaknya-biar-cepat-panen-anakan
Mau Cuan dari Lovebird? Ini Cara Ternaknya Biar Cepat Panen Anakan

RadarBanyuwangi.id – Beternak lovebird kini menjadi salah satu hobi sekaligus peluang bisnis yang menjanjikan, terutama di kalangan pecinta burung kicau Indonesia.

Namun, keberhasilan beternak burung mungil dari genus Agapornis ini tidak bisa dicapai secara instan.

Diperlukan pengetahuan teknis dan perawatan detail mulai dari tahap penjodohan hingga perawatan anakan.

Berikut panduan lengkap langkah demi langkah untuk memulai ternak lovebird bagi pemula maupun penghobi tingkat lanjut.

Baca Juga: Paspor Kakek 88 Tahun Asal NTB Tertinggal di Indonesia, Tertahan 30 Jam di Bandara Madinah

Menyiapkan Kandang dan Sarang yang Ideal

Langkah awal dalam beternak lovebird adalah menyediakan kandang yang sesuai standar. Ukuran minimal kandang untuk sepasang lovebird adalah 50×50×50 cm dengan ventilasi di setiap sisi guna menjamin sirkulasi udara optimal.

Gunakan glodok kayu berukuran 20×20×25 cm sebagai tempat bertelur dan mengeram. Isi glodok dengan serat kayu dan daun kering, lalu letakkan setinggi 1,5 meter dari dasar kandang agar aman dari gangguan.

Baca Juga: Bingung Pilih Skincare? Cek Kandungan Ini Sesuai Masalah Kulitmu

Memilih Indukan Lovebird Berkualitas

Indukan harus berusia minimal 1 tahun dan menunjukkan tanda-tanda sehat yakni bulu rapi, mata jernih, serta aktif bergerak.

Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat dari bentuk kepala dan ekor, jantan biasanya memiliki kepala datar dan paruh runcing, sementara betina cenderung berbadan lebih lebar dan berkepala membulat.

Baca Juga: Preman Aniaya Warga di Pulau Merah Banyuwangi, Polisi Bertindak Cepat dalam Operasi Pekat Semeru II 2025

Teknik Penjodohan dan Proses Kawin

Penjodohan dimulai dengan menempatkan calon induk jantan dan betina di kandang terpisah yang berdampingan selama 2-3 hari.

Jika menunjukkan tanda saling menyukai seperti tarian sayap atau saling menyuapi, pindahkan keduanya ke satu kandang.

Kawin umumnya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB. Proses ini penting dipantau agar burung benar-benar berjodoh sebelum bertelur.


Page 2

Baca Juga: 9 Ribu Jemaah Haji Tiba di Makkah, Suhu 43°C, Total Jemaah Indonesia Wafat Jadi 8 Orang

Masa Bertelur dan Pengeraman

Betina akan bertelur sebanyak 3-6 butir dengan interval 24 jam per butir. Masa pengeraman berlangsung 23-25 hari.

Selama masa ini, pastikan suhu kandang stabil di kisaran 26-28 derajat Celcius dengan kelembapan 55-65 persen.

Jangan terlalu sering membuka glodok agar induk tidak stres, yang bisa mengakibatkan kegagalan pengeraman.

Baca Juga: Konsistensi Stefano Lilipaly Angkat Performa Borneo FC Samarinda di Liga 1

Perawatan Anak Lovebird

Anakan lovebird menetas dengan bulu halus dan berat sekitar 3-4 gram. Pada minggu pertama, biarkan indukan menyuapi anak dengan voer lembut dan serangga kecil.

Mulai minggu ke-2, berikan makanan tambahan seperti kuning telur rebus dan potongan buah apel untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Anakan mulai belajar makan sendiri pada usia 4-6 minggu dan siap dipindahkan ke kandang individual.

Baca Juga: Kisah Muayatur Rohmah, Difabel asal Jember Ini Berangkat Haji ke Tanah Suci dari Kerja Jadi Penjahit

Tips Tambahan untuk Kesuksesan Ternak

  • Catat Waktu Bertelur: Penting untuk memantau fase pertumbuhan anak lovebird.
  • Variasi Pakan: Berikan bayam cincang dan pepaya dua kali seminggu untuk menjaga nutrisi.
  • Jaga Kebersihan: Bersihkan glodok dan kandang setiap 2-3 hari sekali.
  • Cek Kesehatan Berkala: Bawa ke dokter hewan unggas bila terlihat gejala lesu atau bulu kusam.

Beternak lovebird bukan sekadar menempatkan dua burung dalam satu kandang, tetapi merupakan rangkaian proses yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan pengetahuan teknis.

Dari persiapan yang matang dan pemeliharaan yang konsisten, beternak lovebird bisa menjadi aktivitas produktif sekaligus sumber penghasilan yang menguntungkan. (*)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Beternak lovebird kini menjadi salah satu hobi sekaligus peluang bisnis yang menjanjikan, terutama di kalangan pecinta burung kicau Indonesia.

Namun, keberhasilan beternak burung mungil dari genus Agapornis ini tidak bisa dicapai secara instan.

Diperlukan pengetahuan teknis dan perawatan detail mulai dari tahap penjodohan hingga perawatan anakan.

Berikut panduan lengkap langkah demi langkah untuk memulai ternak lovebird bagi pemula maupun penghobi tingkat lanjut.

Baca Juga: Paspor Kakek 88 Tahun Asal NTB Tertinggal di Indonesia, Tertahan 30 Jam di Bandara Madinah

Menyiapkan Kandang dan Sarang yang Ideal

Langkah awal dalam beternak lovebird adalah menyediakan kandang yang sesuai standar. Ukuran minimal kandang untuk sepasang lovebird adalah 50×50×50 cm dengan ventilasi di setiap sisi guna menjamin sirkulasi udara optimal.

Gunakan glodok kayu berukuran 20×20×25 cm sebagai tempat bertelur dan mengeram. Isi glodok dengan serat kayu dan daun kering, lalu letakkan setinggi 1,5 meter dari dasar kandang agar aman dari gangguan.

Baca Juga: Bingung Pilih Skincare? Cek Kandungan Ini Sesuai Masalah Kulitmu

Memilih Indukan Lovebird Berkualitas

Indukan harus berusia minimal 1 tahun dan menunjukkan tanda-tanda sehat yakni bulu rapi, mata jernih, serta aktif bergerak.

Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat dari bentuk kepala dan ekor, jantan biasanya memiliki kepala datar dan paruh runcing, sementara betina cenderung berbadan lebih lebar dan berkepala membulat.

Baca Juga: Preman Aniaya Warga di Pulau Merah Banyuwangi, Polisi Bertindak Cepat dalam Operasi Pekat Semeru II 2025

Teknik Penjodohan dan Proses Kawin

Penjodohan dimulai dengan menempatkan calon induk jantan dan betina di kandang terpisah yang berdampingan selama 2-3 hari.

Jika menunjukkan tanda saling menyukai seperti tarian sayap atau saling menyuapi, pindahkan keduanya ke satu kandang.

Kawin umumnya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB. Proses ini penting dipantau agar burung benar-benar berjodoh sebelum bertelur.