Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Max Verstappen Hanya Butuh 1 Poin Penalti Lagi untuk Dilarang Balapan, Ini Kata Horner

max-verstappen-hanya-butuh-1-poin-penalti-lagi-untuk-dilarang-balapan,-ini-kata-horner
Max Verstappen Hanya Butuh 1 Poin Penalti Lagi untuk Dilarang Balapan, Ini Kata Horner

RADARBANYUWANGI.ID – Ajang Formula 1 (F1) kembali diramaikan kontroversi setelah insiden antara Max Verstappen dan George Russell di Grand Prix Spanyol.

Akibat tabrakan tersebut, Verstappen menerima 3 poin penalti tambahan, menjadikannya hanya satu poin dari ambang larangan balapan otomatis.

Baca Juga: Dua Pilar Timnas Indonesia Tambah Usia di Bulan Juni, Siapa Saja Mereka?

Dalam insiden yang terjadi pada lap-lap akhir balapan di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Verstappen, yang saat itu berada di posisi ketiga, terlibat kontak dengan Russell setelah restart dari Safety Car.

Sempat kehilangan posisi dari Charles Leclerc, Verstappen mempertahankan diri dari serangan Russell, namun justru terjadi benturan yang membuatnya dikenai penalti 10 detik dan 3 poin di super licence-nya.

Dengan demikian, Verstappen kini mengoleksi 11 poin penalti, dan jika mencapai 12 poin dalam periode 12 bulan, ia akan dikenai larangan tampil satu balapan, sebagaimana yang dialami Kevin Magnussen tahun lalu.

“Gerakan itu tidak benar dan seharusnya tidak terjadi,” tulis Verstappen dalam pernyataannya di Instagram.

Baca Juga: Kurban Sapi untuk Berapa Orang? Ini Penjelasan Lengkap, Syarat dan Niatnya

Horner: Max Harus Lebih Hati-Hati

Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, mengakui bahwa situasi ini berisiko tinggi dan meminta Verstappen untuk lebih tenang di dua balapan ke depan, GP Kanada dan GP Austria, sebelum dua poin pertama dicabut dari catatan super licence-nya pada 30 Juni. “Kita tidak bisa menjamin apa pun. Max harus jaga sikapnya selama dua balapan ini,” ujar Horner.

Jika Verstappen berhasil melewati dua seri berikut tanpa menambah poin pelanggaran, totalnya akan turun menjadi 9 poin per akhir Juni.

Namun, sisa poin lainnya baru akan kedaluwarsa pada Oktober mendatang, menjadikannya tetap dalam zona rawan untuk waktu cukup lama.

Baca Juga: Tayang di RCTI, Laga Timnas Indonesia vs China Dimulai Jam Berapa?

Siapa Pengganti Verstappen Jika Skorsing Terjadi?

Dalam skenario terburuk jika Verstappen dilarang tampil, Red Bull memiliki sejumlah opsi pengganti.

  1. Liam Lawson: pengganti Magnussen saat diskors tahun lalu dan bagian dari Racing Bulls.
  2. Isack Hadjar: pembalap muda Red Bull yang tengah bersinar.
  3. Ayumu Iwasa atau Arvid Lindblad: dua talenta dari program junior Red Bull yang siap promosi.

Namun menggantikan pembalap sekaliber Verstappen tentu akan menjadi tantangan besar, terlebih jika skorsing terjadi di Red Bull Ring, kandang mereka di Austria.


Page 2


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Ajang Formula 1 (F1) kembali diramaikan kontroversi setelah insiden antara Max Verstappen dan George Russell di Grand Prix Spanyol.

Akibat tabrakan tersebut, Verstappen menerima 3 poin penalti tambahan, menjadikannya hanya satu poin dari ambang larangan balapan otomatis.

Baca Juga: Dua Pilar Timnas Indonesia Tambah Usia di Bulan Juni, Siapa Saja Mereka?

Dalam insiden yang terjadi pada lap-lap akhir balapan di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Verstappen, yang saat itu berada di posisi ketiga, terlibat kontak dengan Russell setelah restart dari Safety Car.

Sempat kehilangan posisi dari Charles Leclerc, Verstappen mempertahankan diri dari serangan Russell, namun justru terjadi benturan yang membuatnya dikenai penalti 10 detik dan 3 poin di super licence-nya.

Dengan demikian, Verstappen kini mengoleksi 11 poin penalti, dan jika mencapai 12 poin dalam periode 12 bulan, ia akan dikenai larangan tampil satu balapan, sebagaimana yang dialami Kevin Magnussen tahun lalu.

“Gerakan itu tidak benar dan seharusnya tidak terjadi,” tulis Verstappen dalam pernyataannya di Instagram.

Baca Juga: Kurban Sapi untuk Berapa Orang? Ini Penjelasan Lengkap, Syarat dan Niatnya

Horner: Max Harus Lebih Hati-Hati

Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, mengakui bahwa situasi ini berisiko tinggi dan meminta Verstappen untuk lebih tenang di dua balapan ke depan, GP Kanada dan GP Austria, sebelum dua poin pertama dicabut dari catatan super licence-nya pada 30 Juni. “Kita tidak bisa menjamin apa pun. Max harus jaga sikapnya selama dua balapan ini,” ujar Horner.

Jika Verstappen berhasil melewati dua seri berikut tanpa menambah poin pelanggaran, totalnya akan turun menjadi 9 poin per akhir Juni.

Namun, sisa poin lainnya baru akan kedaluwarsa pada Oktober mendatang, menjadikannya tetap dalam zona rawan untuk waktu cukup lama.

Baca Juga: Tayang di RCTI, Laga Timnas Indonesia vs China Dimulai Jam Berapa?

Siapa Pengganti Verstappen Jika Skorsing Terjadi?

Dalam skenario terburuk jika Verstappen dilarang tampil, Red Bull memiliki sejumlah opsi pengganti.

  1. Liam Lawson: pengganti Magnussen saat diskors tahun lalu dan bagian dari Racing Bulls.
  2. Isack Hadjar: pembalap muda Red Bull yang tengah bersinar.
  3. Ayumu Iwasa atau Arvid Lindblad: dua talenta dari program junior Red Bull yang siap promosi.

Namun menggantikan pembalap sekaliber Verstappen tentu akan menjadi tantangan besar, terlebih jika skorsing terjadi di Red Bull Ring, kandang mereka di Austria.