Banyuwangi, Jurnalnews.com – Peresmian museum dan galery lukisan untuk menandai 100 hari wafatnya maestro pelukis S. Yadi K. juga diluncurkan buku gaya pribadi S. Yadi K. karya Henri Nurcahyo yang berisi pengalaman melukis dan berkesenian sang maestro S. Yadi K.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berharap museum dan galeri lukis perupa nasional almarhum S. Yadi K sebagai destinasi wisata baru di Banyuwangi.
“Tempatnya tak hanya ekslusif untuk para pecinta seni, tapi alternatif wisata baru di Banyuwangi,” ujarnya saat mengenang 100 hari kepergian maestro S. Yadi K.
Menurut dia, tempat yang disediakan sangat menarik dan banyak tamu penasaran dengan museum selaligus galery yang memasang ratusan lukisan-lukisan almarhum dari mulai sketsa sampai mixed media hingga karya-karya jelang tutup usia.
Galeri seni tersebut berada di Jalan Kuntulan 135, Kelurahan Bakungan yang menyajikan puluhan lukisan karya pelukis kelahiran Banyuwangi tersebut.
Keberadaan museum dan galery yang diresmikan Bupati pada Sabtu (21/12/2024 ) malam itu akan semakin melengkapi destinasi wisata di Banyuwangi, sebab para wisatawan bisa menikmati lukisan setelah mendaki Ijen.
Ia juga berjanji turut serta mempromosikan keberadaan galeri tersebut, sekaligus menjadi paket-paket wisata yang bakal menambah koleksi lokasi wisata.
Sementara itu, S. Yadi K merupakan salah seorang pelukis kenamaan Indonesia yang karya-karyanya telah dipamerkan di tingkat nasional maupun internasional, bahkan pernah menggelar pameran tunggal di Edwin Gallery dan Taman Ismil Marzuki Jakarta.
Salah satu karyanya berjudul “Paju Gandrung”, yang menjadi salah satu koleksi Istana Negara, kemudian beberapa karyanya juga pernah dilelang di Balai Lelang Christie’s dan Shotheby’s di Singapura.
Keluarga almarhum S. Yadi K. sendiri merasa tertantang dengan dorongan Bupati Ipuk Fiestiandani dan menyampaikan bahwa museum dan geleri seni S. Yadi K akan memotivasi pelukis-pelukis dan seniman hingga bisa melahirkan S. Yadi K muda lainnya di Banyuwangi.(Ilham T)