sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Malam di perairan Pasir Putih, Taman Nasional Alas Purwo, mendadak berubah mencekam.
Kapal Motor (KM) Gardan Barokah Nikmat Duyung yang dinakhodai Syamsul Arifin (52), asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, karam hanya dalam hitungan menit.
Kapal yang membawa 21 ABK itu berangkat dari Pelabuhan Brak Kalimoro pada Minggu (14/9) siang.
Sekitar pukul 19.00, mereka tiba di perairan Pasir Putih. Para nelayan bersantai sejenak sebelum menebar jaring. Tidak ada yang menyangka, satu jam kemudian petaka datang.
Tiba-tiba, sebuah gelondongan kayu besar menghantam keras lambung kapal.
Suara benturan memecah suasana, diiringi suara kayu pecah dan air laut yang langsung masuk deras ke badan kapal.
“Karamnya sangat cepat, sekitar lima menit kapal sudah mulai tenggelam,” tutur Syamsul.
ABK panik. Mereka berusaha menambal lubang, namun percuma. Air terlalu deras, kapal tak bisa diselamatkan.
Sadar waktunya tinggal sebentar, Syamsul memerintahkan semua ABK melompat ke laut.
Baca Juga: Kapal Gardan Tenggelam di Perairan Alas Purwo Banyuwangi, 22 ABK Selamat Dramatis!
Namun, tragedi semakin menegangkan ketika diketahui tiga ABK tidak bisa berenang.

Detik-detik KM Barokah Nikmat Duyung yang membawa 22 ABK karam di Perairan Alas Purwo. (Istimewa)
Sofyan (45) dan Tajib (45) dari Dusun Stoplas, serta Rebo (60) dari Dusun Sukosari, hanya bisa bertahan di kapal yang perlahan karam.
“Tiga ABK itu tak bisa berenang. Mereka akhirnya diselamatkan dengan perahu kecil milik KM Sanjaya,” ungkap Arif, salah satu ABK.
Page 2
ABK lain mencoba bertahan dengan alat seadanya dengan bak plastik, ban bekas, hingga boks ikan.
Sementara nakhoda Syamsul terus berkomunikasi dengan kapal nelayan lain menggunakan Handy Talky (HT).
Pertolongan datang dari dua sahabat Syamsul: KM Gading milik Haji Hamid asal Dusun Muncar Baru dan KM Sanjaya milik Haji Saiful asal Desa Tembokrejo.
Keduanya merapat cepat, mengevakuasi seluruh ABK dalam kondisi selamat. KM Gading menolong 12 ABK, sedangkan KM Sanjaya mengangkut 10 orang.
Sekitar pukul 01.00 dini hari, seluruh ABK sudah tiba di Pelabuhan Brak Kalimoro dengan selamat.
Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Marjun Susanto, memastikan tidak ada korban jiwa.
Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta hingga Rp500 juta karena kapal tak bisa diselamatkan.
“Semua ABK selamat, tapi kapal tenggelam total,” tegas Marjun.
Malam itu, lautan Alas Purwo yang tenang menjadi saksi kepanikan, keberanian, dan persahabatan di antara para nelayan.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Malam di perairan Pasir Putih, Taman Nasional Alas Purwo, mendadak berubah mencekam.
Kapal Motor (KM) Gardan Barokah Nikmat Duyung yang dinakhodai Syamsul Arifin (52), asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, karam hanya dalam hitungan menit.
Kapal yang membawa 21 ABK itu berangkat dari Pelabuhan Brak Kalimoro pada Minggu (14/9) siang.
Sekitar pukul 19.00, mereka tiba di perairan Pasir Putih. Para nelayan bersantai sejenak sebelum menebar jaring. Tidak ada yang menyangka, satu jam kemudian petaka datang.
Tiba-tiba, sebuah gelondongan kayu besar menghantam keras lambung kapal.
Suara benturan memecah suasana, diiringi suara kayu pecah dan air laut yang langsung masuk deras ke badan kapal.
“Karamnya sangat cepat, sekitar lima menit kapal sudah mulai tenggelam,” tutur Syamsul.
ABK panik. Mereka berusaha menambal lubang, namun percuma. Air terlalu deras, kapal tak bisa diselamatkan.
Sadar waktunya tinggal sebentar, Syamsul memerintahkan semua ABK melompat ke laut.
Baca Juga: Kapal Gardan Tenggelam di Perairan Alas Purwo Banyuwangi, 22 ABK Selamat Dramatis!
Namun, tragedi semakin menegangkan ketika diketahui tiga ABK tidak bisa berenang.

Detik-detik KM Barokah Nikmat Duyung yang membawa 22 ABK karam di Perairan Alas Purwo. (Istimewa)
Sofyan (45) dan Tajib (45) dari Dusun Stoplas, serta Rebo (60) dari Dusun Sukosari, hanya bisa bertahan di kapal yang perlahan karam.
“Tiga ABK itu tak bisa berenang. Mereka akhirnya diselamatkan dengan perahu kecil milik KM Sanjaya,” ungkap Arif, salah satu ABK.