radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengambil langkah tegas menyusul insiden anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir, yang terjadi di jalur emplasemen sekitar Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat (1/8).
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa pemerintah akan segera membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab utama insiden tersebut.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/8), Menhub menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, bukan hanya dari sisi teknis.
Baca Juga: Jalur Rel Sempat Terhambat Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Pegadenbaru Subang, Begini Respons Cepat Tim KAI Memulihkannya
“Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” tegas Dudy.
Sejak kejadian berlangsung, Menhub memantau langsung proses evakuasi penumpang, pemulihan jalur, serta investigasi awal.
Koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dilakukan secara intensif, guna memastikan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Update Harga Emas 3 Agustus 2025: Tren Naik Landa Antam, UBS, dan Galeri24
Menhub turut menyampaikan apresiasi terhadap tim di lapangan yang bekerja selama lebih dari 16 jam tanpa henti demi menyelesaikan proses evakuasi.
Ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah terhadap keselamatan transportasi publik, khususnya moda kereta api.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, menjelaskan bahwa insiden tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir) serta sekitar 4 kilometer infrastruktur, termasuk sistem sinyal dan wesel.
Baca Juga: Gara-Gara Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, 54 Perjalanan Dibatalkan, Simak Dampaknya Bagi Penumpang KA
Proses evakuasi sarana berlangsung sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan.
Setelah evakuasi selesai, pemulihan jalur segera dilaksanakan, termasuk pelurusan rel dan penggantian komponen yang rusak.
Page 2

Minggu, 3 Agustus 2025 | 10:25 WIB
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengambil langkah tegas menyusul insiden anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir, yang terjadi di jalur emplasemen sekitar Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, pada Jumat (1/8).
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa pemerintah akan segera membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab utama insiden tersebut.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/8), Menhub menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, bukan hanya dari sisi teknis.
Baca Juga: Jalur Rel Sempat Terhambat Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Pegadenbaru Subang, Begini Respons Cepat Tim KAI Memulihkannya
“Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” tegas Dudy.
Sejak kejadian berlangsung, Menhub memantau langsung proses evakuasi penumpang, pemulihan jalur, serta investigasi awal.
Koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dilakukan secara intensif, guna memastikan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Update Harga Emas 3 Agustus 2025: Tren Naik Landa Antam, UBS, dan Galeri24
Menhub turut menyampaikan apresiasi terhadap tim di lapangan yang bekerja selama lebih dari 16 jam tanpa henti demi menyelesaikan proses evakuasi.
Ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah terhadap keselamatan transportasi publik, khususnya moda kereta api.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, menjelaskan bahwa insiden tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir) serta sekitar 4 kilometer infrastruktur, termasuk sistem sinyal dan wesel.
Baca Juga: Gara-Gara Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru Subang, 54 Perjalanan Dibatalkan, Simak Dampaknya Bagi Penumpang KA
Proses evakuasi sarana berlangsung sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan.
Setelah evakuasi selesai, pemulihan jalur segera dilaksanakan, termasuk pelurusan rel dan penggantian komponen yang rusak.