Banyuwangi, Jurnalnews.com – Menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat Wongsorejo mulai disibukkan dengan berbagai persiapan, termasuk kebutuhan pangan. Tradisi menabung untuk membeli sapi yang kemudian dibagi kepada anggota kelompok semakin marak di pedesaan.
Pantauan wartawan Jurnalnews pada Jumat, 28 Maret 2025, menunjukkan lonjakan aktivitas di beberapa tempat penggilingan daging. Warga berbondong-bondong menggiling daging untuk diolah menjadi pentol bakso, hidangan khas yang kerap disajikan saat Lebaran.
Tumiran, pemilik tempat penggilingan daging di Desa Sidodadi, mengungkapkan bahwa usahanya selalu mengalami peningkatan di akhir Ramadhan. “Di H-10 Lebaran, kami bekerja hingga pukul 12 siang, tapi mulai H-5, jam kerja diperpanjang hingga sore,” ujarnya.
Hal serupa dialami Imam Syafii dan Umi Kulsum, pemilik jasa penggilingan daging lainnya. Mereka mengaku harus membuka layanan sejak pagi hingga petang demi memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat drastis.
Banyak warga mendapatkan daging dari hasil tabungan kelompok. Karisma Ayu, warga Desa Wonorejo, dan Haluwi, warga Desa Sidowangi, adalah dua di antaranya. “Saya ikut tabungan senilai Rp500 ribu dan mendapat 8 kg daging,” kata Haluwi.
Tradisi menabung untuk membeli sapi ini tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan daging saat Lebaran, tetapi juga mempererat solidaritas antarwarga di pedesaan. (Venus Hadi)
