Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menu Ubi Rebus MBG di SDN 1 Sidomulyo Ditolak Wali Murid, SPPG Klaim Sudah Sesuai Takaran Gizi

menu-ubi-rebus-mbg-di-sdn-1-sidomulyo-ditolak-wali-murid,-sppg-klaim-sudah-sesuai-takaran-gizi
Menu Ubi Rebus MBG di SDN 1 Sidomulyo Ditolak Wali Murid, SPPG Klaim Sudah Sesuai Takaran Gizi

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan.

Kali ini, menu yang disajikan untuk siswa SDN 1 Sidomulyo, Desa Sidomulyo, Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, berupa rebusan ubi-ubian seperti jagung dan kentang ditolak oleh wali murid dan para siswa.

Mereka menilai menu tersebut tidak memenuhi standar konsumsi anak usia sekolah.

Penolakan tersebut diungkapkan oleh guru kelas 6 SDN 1 Sidomulyo, Woro Sri Muryowati.

Baca Juga: Kisah Wali Hasan Tegaldlimo: Ulama Pejuang, Penyebar Islam, dan Destinasi Wisata Religi Banyuwangi Selatan

Ia menegaskan bahwa sekolah hanya meneruskan aspirasi dari orang tua dan peserta didik yang merasa menu tersaji kurang layak.

“Kemarin yang dikembalikan itu ubi-ubian rebus. Itu yang menolak bukan sekolah, tapi wali murid, bahkan dari siswa itu sendiri,” ujarnya, seperti dikutip dari Radar Bojonegoro.

Woro menjelaskan, kekhawatiran utama para orang tua adalah keamanan makanan bagi anak-anak.

Tekstur makanan seperti jagung atau ubi rebus dianggap berisiko menyebabkan anak tersedak.

“Orang tua murid khawatir kalau makan menu seperti itu, nanti tersedak bagaimana? Mereka takutnya seperti itu,” jelasnya.

Penolakan ini langsung memunculkan diskusi di lingkungan sekolah, khususnya terkait kelayakan variasi menu dalam program MBG.

Baca Juga: Polda Sumut Bangun Jembatan Darurat Pulihkan Akses Jalinsum Tapteng–Sidempuan

SPPG: Menu Tidak Melanggar Aturan dan Gizi Sudah Diperhitungkan

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala SPPG Dapur Sidomulyo, Andrian, memberikan klarifikasi bahwa variasi menu berbasis umbi-umbian sebenarnya tidak melanggar ketentuan program MBG.

“Sebenarnya tidak ada aturan menu seperti itu dilarang atau diperbolehkan,” tegasnya.


Page 2


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan.

Kali ini, menu yang disajikan untuk siswa SDN 1 Sidomulyo, Desa Sidomulyo, Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, berupa rebusan ubi-ubian seperti jagung dan kentang ditolak oleh wali murid dan para siswa.

Mereka menilai menu tersebut tidak memenuhi standar konsumsi anak usia sekolah.

Penolakan tersebut diungkapkan oleh guru kelas 6 SDN 1 Sidomulyo, Woro Sri Muryowati.

Baca Juga: Kisah Wali Hasan Tegaldlimo: Ulama Pejuang, Penyebar Islam, dan Destinasi Wisata Religi Banyuwangi Selatan

Ia menegaskan bahwa sekolah hanya meneruskan aspirasi dari orang tua dan peserta didik yang merasa menu tersaji kurang layak.

“Kemarin yang dikembalikan itu ubi-ubian rebus. Itu yang menolak bukan sekolah, tapi wali murid, bahkan dari siswa itu sendiri,” ujarnya, seperti dikutip dari Radar Bojonegoro.

Woro menjelaskan, kekhawatiran utama para orang tua adalah keamanan makanan bagi anak-anak.

Tekstur makanan seperti jagung atau ubi rebus dianggap berisiko menyebabkan anak tersedak.

“Orang tua murid khawatir kalau makan menu seperti itu, nanti tersedak bagaimana? Mereka takutnya seperti itu,” jelasnya.

Penolakan ini langsung memunculkan diskusi di lingkungan sekolah, khususnya terkait kelayakan variasi menu dalam program MBG.

Baca Juga: Polda Sumut Bangun Jembatan Darurat Pulihkan Akses Jalinsum Tapteng–Sidempuan

SPPG: Menu Tidak Melanggar Aturan dan Gizi Sudah Diperhitungkan

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala SPPG Dapur Sidomulyo, Andrian, memberikan klarifikasi bahwa variasi menu berbasis umbi-umbian sebenarnya tidak melanggar ketentuan program MBG.

“Sebenarnya tidak ada aturan menu seperti itu dilarang atau diperbolehkan,” tegasnya.