Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mitra Pemasok Susu Program MBG Mundur. Apa Penyebabnya? – Radar Banyuwangi

mitra-pemasok-susu-program-mbg-mundur.-apa-penyebabnya?-–-radar-banyuwangi
Mitra Pemasok Susu Program MBG Mundur. Apa Penyebabnya? – Radar Banyuwangi

RADAR BANYUWANGI – Dairy Farm Margo Utomo, peternakan yang berlokasi di Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, telah resmi menarik diri dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan pemerintah.

Keputusan ini disampaikan oleh manajer peternakan, Sugeng Hariyanto, dalam wawancara dengan Jawa Pos Radar Genteng pada Selasa (11/3).

Sugeng menjelaskan bahwa keputusan untuk mundur dari program MBG diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Juga: Batu di Jalan Bikin Celaka, Mobil Pikap dan Minibus Adu Moncong di Karangasem: 2 Orang Alami Luka-Luka

“Banyak alasan yang membuat kita mundur,” ungkapnya. Salah satu alasan utama adalah ketidakberlanjutan permintaan susu dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Awalnya, Dairy Farm Margo Utomo diminta untuk mengirim 1.000 botol susu ukuran 115 mililiter setiap hari dari Senin hingga Jumat.

Namun, setelah tiga hari pengiriman, pihak SPPG menolak pengiriman susu dengan alasan tidak ada permintaan dalam menu MBG.

“Alasannya susu ini cepat basi dan rawan menimbulkan masalah jika dikonsumsi anak-anak,” jelas Sugeng.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Apresiasi Bareskrim Polri Ungkap Sindikat Pengoplos Gas LPG di Bali

Sugeng juga mengungkapkan bahwa mereka telah menginvestasikan sekitar Rp 50 juta untuk persediaan botol kemasan susu.

“Kami sudah habis modal banyak untuk kemasan saja, kalau tidak sustain, ya sulit untuk kami lanjut,” tambahnya.

Selain itu, Sugeng mengeluhkan penerapan standar kemasan yang tidak sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP).

Dengan pagu harga senilai Rp 2.000 per pouch, biaya kemasan yang mencapai Rp 800 per unit membuat program ini tidak menguntungkan bagi peternakan.

Baca Juga: Jelang Sahur, Rumah Makan Banyuwangi di Tabanan Bali Ludes Terbakar: Penyebabnya Ternyata Ini


Page 2


Page 3

RADAR BANYUWANGI – Dairy Farm Margo Utomo, peternakan yang berlokasi di Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, telah resmi menarik diri dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan pemerintah.

Keputusan ini disampaikan oleh manajer peternakan, Sugeng Hariyanto, dalam wawancara dengan Jawa Pos Radar Genteng pada Selasa (11/3).

Sugeng menjelaskan bahwa keputusan untuk mundur dari program MBG diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Juga: Batu di Jalan Bikin Celaka, Mobil Pikap dan Minibus Adu Moncong di Karangasem: 2 Orang Alami Luka-Luka

“Banyak alasan yang membuat kita mundur,” ungkapnya. Salah satu alasan utama adalah ketidakberlanjutan permintaan susu dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Awalnya, Dairy Farm Margo Utomo diminta untuk mengirim 1.000 botol susu ukuran 115 mililiter setiap hari dari Senin hingga Jumat.

Namun, setelah tiga hari pengiriman, pihak SPPG menolak pengiriman susu dengan alasan tidak ada permintaan dalam menu MBG.

“Alasannya susu ini cepat basi dan rawan menimbulkan masalah jika dikonsumsi anak-anak,” jelas Sugeng.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Apresiasi Bareskrim Polri Ungkap Sindikat Pengoplos Gas LPG di Bali

Sugeng juga mengungkapkan bahwa mereka telah menginvestasikan sekitar Rp 50 juta untuk persediaan botol kemasan susu.

“Kami sudah habis modal banyak untuk kemasan saja, kalau tidak sustain, ya sulit untuk kami lanjut,” tambahnya.

Selain itu, Sugeng mengeluhkan penerapan standar kemasan yang tidak sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP).

Dengan pagu harga senilai Rp 2.000 per pouch, biaya kemasan yang mencapai Rp 800 per unit membuat program ini tidak menguntungkan bagi peternakan.

Baca Juga: Jelang Sahur, Rumah Makan Banyuwangi di Tabanan Bali Ludes Terbakar: Penyebabnya Ternyata Ini