Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Modali Rp 30 Juta agar Suara Menggelegar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga berkumpul menyaksikan adu kencang sound system di lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Sabtu sore lalu (24/6).

 

MUNCAR – Mau tahu dimana acara malam takbir yang paling bising? jawabnya mungkin ada di Lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Ya, pada malam menjelang Lebaran Sabtu lalu (24/6), puluhan truk dan pikap berkumpul di lapangan Desa Sumbersewu.

Mereka bukan truk biasa. Puluhan kendaraan terbuka itu adalah peserta adu kencang suara perangkat sound system. Mereka sengaja berkumpul untuk memeriahkan perayaan malam takbir menyambut datangnya ldul Fitri 1438 Hijriah.

Warga pun menyemut berdatangan dari seluruh penjuru wilayah Banyuwangi. Mereka ingin menyaksikan acara adu keras suara truk sound system. Ratusan peserta dengan iring-iringan mobil bak terbuka lengkap dengan susunan sound system siap menggelegar di Bumi Blambangan malam itu.

Mereka tak sekadar berkeliling untuk menyerukan gema takbir. Peserta sengaja adu gengsi demi mempertaruhkan nama daerah masing-masing. “Acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun, dan pasti meriah,” ujar Joko Gondrong, salah satu panitia acara.

Peserta tak hanya berlomba adu kencang suara. Mereka sengaja tampil dengan peralatan sound sistem yang canggih. Demi tampil dalam perayaan takbir tersebut, mereka rela merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah. Ada satu unit truk yang menghabiskan dana Rp 30 juta untuk perangkat yang ditampilkan sore itu.

“Perangkat sound ini kami sewa dari Jogkarta demi untuk memeriahkan pesta rakyat tahunan,” ungkap Ferdiansyah, peserta dari Kecamatan Muncar. Meski namanya lomba, tetapi peserta tidak semata-mata mengejar gelar juara. Mereka hanya ingin mengadu gengsi serta membanggakan nama desa masing-masing.

“Kami hanya ingin memeriahkan malam takbir dan acara tahunan ini. Kami bangga dengan pesta yang diadakan setiap tahun ini,” papar Sodikin, salah satu sopir truk peserta gema takbir itu. Acara tersebut ditutup dengan pesta kembang api pukul 19.30. Tercatat sekitar 5.000 ledakan dengan durasi waktu sekitar 45 menit untuk pesta kembang api.

“Acara ini selalu meriah setiap tahun. Akan selalu heboh pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Joko Gondrong. Menurut Joko, pada malam takbir itu juga diluncurkan variasi ledakan water fall, single shoot, dan water fall sepanjang 20 meter. Ada juga special effect single shoot, serta ledakan kembang api beruntun.

Sementara itu, pawai truk itu hanya berkeliling di wilayah Kecamatan Muncar. Tujuannya agar tidak mengganggu lalu lintas di jalan utama. “Kami mengantisipasi seluruh peserta agar tidak keluar diluar wilayah Kecamatan Muncar. Karena kendaraan yang digunakan adalah truk besar,” ujar Kapolsek Muncar Kompol Agus Dwi Jatmiko. (radar)