Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Nazar Terbayar SK PPPK, Penjaga Sekolah di Banyuwangi Lari 52 Km dari Kota hingga Glenmore

nazar-terbayar-sk-pppk,-penjaga-sekolah-di-banyuwangi-lari-52-km-dari-kota-hingga-glenmore
Nazar Terbayar SK PPPK, Penjaga Sekolah di Banyuwangi Lari 52 Km dari Kota hingga Glenmore

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Nekat. Kata itu rasanya tepat menggambarkan aksi Abdurahman, 45.

Demi menepati nazar setelah menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, pria yang telah mengabdi selama 17 tahun itu berlari sejauh 52 kilometer, Minggu (28/12).

Abdurahman merupakan penjaga sekolah di SDN 3 Sepanjang, Dusun Sidomulyo, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore.

Ia menjadi satu dari sekitar 4.800 tenaga honorer di Banyuwangi yang akhirnya mendapat kepastian status melalui pengangkatan PPPK Paruh Waktu.

Usai menerima SK langsung dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di GOR Tawang Alun, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Dur—sapaan akrab Abdurahman—tidak pulang dengan kendaraan.

Ia memilih berlari menuju rumah dinasnya di SDN 3 Sepanjang, Kecamatan Glenmore.

Dur mulai berlari sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng pukul 14.40 WIB, ia tengah beristirahat di pinggir jalan wilayah Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.

Kemeja putih dan celana bahan hitam yang dikenakannya tampak basah kuyup oleh keringat.

Meski telah menempuh puluhan kilometer, wajah Dur tetap tampak cerah. Ia mengaku tidak merasakan kelelahan berarti.

“Cuma kram sedikit. Tapi masih kuat. Saya senang dan bahagia dapat SK ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Dur mengungkapkan, aksi lari jarak jauh tersebut bukan spontan. Ia telah merencanakannya sejak lama sebagai bentuk nazar pribadi.

Setelah menyelesaikan seluruh proses administrasi PPPK, ia berjanji akan berlari pulang dari lokasi penyerahan SK jika dinyatakan lolos.

“Awalnya saya nazar ke teman-teman di sekolah. Kalau SK saya diberikan, saya akan pulang lari. Ternyata terwujud. Namanya nazar harus ditepati,” ucapnya.

Selain menunaikan nazar, aksi tersebut juga menjadi wujud rasa syukur sekaligus terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.


Page 2


Page 3

Secara khusus, ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ipuk Fiestiandani yang telah memperjuangkan nasib tenaga honorer.

“Ini artinya kami dihargai. Saya sangat berterima kasih. Pengabdian saya diakui. Terima kasih kepada pemerintahan sekarang, kepada Ibu Bupati Ipuk,” ungkapnya dengan nada haru.

Dur mengaku perjalanan panjangnya sebagai penjaga sekolah tidaklah mudah.

Hampir separuh hidupnya dihabiskan untuk mengabdi menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan aman. Setiap hari ia memastikan aktivitas belajar mengajar berjalan dengan nyaman.

“Setiap hari saya menjaga sekolah, membersihkan, memastikan aman. Semoga dengan SK ini, pekerjaan saya bisa lebih baik dan lebih tenang,” tandasnya.

Tak hanya menjaga sekolah, Dur juga aktif membantu pengembangan bakat olahraga siswa.

Bersama guru olahraga, ia rutin melatih siswa yang berminat di cabang atletik, khususnya lari. Latihan biasanya dilakukan setiap sore selepas jam sekolah.

“Saya memang suka lari sejak remaja. Alhamdulillah, lari membuat saya sehat sampai sekarang,” ujarnya.

Pengalaman Dur di dunia lari pun bukan kaleng-kaleng. Ia mengaku sudah beberapa kali mengikuti ajang lari jarak jauh di Jawa Timur.

Namun, jarak tempuh dari Banyuwangi hingga Glenmore menjadi tantangan terbesarnya sejauh ini.

“Sebelumnya paling jauh 40 kilometer. Kalau ini berhasil, jadi rekor pribadi saya, sekitar 52 kilometer,” ungkapnya.

Meski penuh suka cita, perjalanan panjang itu tidak tanpa rintangan. Dur harus menghadapi kontur jalan menanjak serta terik matahari siang.

Ia mengaku telah beberapa kali berhenti untuk beristirahat, termasuk saat menunaikan salat Zuhur di wilayah Rogojampi.

“Jalannya menanjak dari Banyuwangi ke sini. Saya sudah istirahat tiga kali,” katanya.

Menariknya, Dur tidak membawa perlengkapan khusus seperti kotak P3K. Ia hanya ditemani satu rekan dari komunitas Glenmore Runners yang mengawal dari belakang untuk memastikan keamanannya.