Radarbanyuwangi.id – Nasib nahas menimpa salah satu siswa MTs Mambaul Huda, Krasak, Dusun Krajan 2, Desa/Kecamatan Tegalsari berinisial AB.
Siswa berusia 14 tahun asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono itu patah tulang usai jatuh dari ketinggian karena aksi flying fox di lingkungan sekolah tanpa pengaman, Kamis (9/1) sore.
Akibat kelalaian AB itu, ia kini harus dirawat di RS Al Huda, Gambiran. Siku tangan kirinya luka parah.
“Korban dalam kondisi sadar, siku kirinya patah, sekarang dalam observasi petugas medis rumah sakit,” kata Kapolsek Tegalsari, AKP Achmad Rudy pada Jawa Pos Radar Genteng.
Rudy menjelaskan, kejadian itu bermula saat empat siswa MTs Mambaul Huda termasuk AB berada di lantai tiga sekolah. Keempatnya hendak turun ke halaman sekolah untuk bermain sepak bola.
Baca Juga: Asah Kemampuan, Polresta Banyuwangi Gelar Latihan Menembak
“Kebetulan ada tali yang terpasang di gedung tersebut, biasa digunakan olahraga flying fox,” katanya.
Tiga anak sebelum AB turun dengan selamat. Tanpa pengaman yang memadai, AB kemudian turun hanya berpegang dengan tali.
Apesnya pegangan tangannya tidak kuat sehingga ia jatuh. “Saat itu korban langsung dilaporkan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan,” ucapnya.
Baca Juga: Kapolresta Banyuwangi Lepas Atlet Bola Voli U-15 Menuju Kejurprov Jawa Timur di Sidoarjo
Sementara itu, Rudy mengaku sebelumnya pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait kejadian tersebut. Mendapat informasi itu, mantan Kanit Intel Polsek Genteng itu langsung mendatangi lokasi untuk meminta klarifikasi.
“Kami takut ada bullying atau hal negatif lain, karena itu kami bergerak cepat untuk mencari informasi,” ucapnya.
Di sisi lain, Rudy meminta pihak sekolah di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Mambaul Huda itu pro aktif mengawasi siswa-siswanya.
“Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran agar ke depan bisa lebih waspada lagi,” pungkasnya (sas)
Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.