RADAR BANYUWANGI – Para nelayan yang beroperasi di perairan selatan Banyuwangi panen tangkapan ikan.
Sepanjang Oktober, jumlah hasil tangkapan para nelayan Kecamatan Muncar mencapai 2 ribu ton lebih. Perinciannya, 1.677,2 ton ikan lemuru dan 699,4 ton ikan layang.
Panen ikan di perairan selatan tersebut disebabkan oleh angin timuran (angin yang bertiup dari arah timur ke barat daya). Angin ini memicu terjadinya ombak besar.
Fenomena ini menyebabkan para nelayan yang menggunakan kapal di atas 5 gross tonnage (GT) termasuk kapal slerek, memilih berpindah ke Selat Bali sampai wilayah Pandean untuk menghindari ombak tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi Anang Budi Wasono mengatakan, kapal di atas 5 GT yang beroperasi di pantai selatan Banyuwangi berjumlah sekitar 200 unit.
Dalam kondisi normal, jumlah hasil tangkapan 200 kapal di atas 5 GT tersebut mencapai 50 persen dari jumlah total hasil tangkapan seluruh nelayan di Muncar, termasuk para nelayan yang menggunakan perahu kecil.
”Ya, otomatis ketika kapal besar tidak beroperasi, para nelayan yang menggunakan perahu kecil panen ikan,” katanya.
Sementara itu, Anang menuturkan bahwa sejauh ini masih banyak nelayan yang belum mempunyai Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dari Dinas Perikanan.
”Mungkin karena dokumennya terlalu banyak, makanya para nelayan malas untuk membuat SIUP,” lanjut Anang. (cw3/sgt/c1)