MUNCAR, Jawa Pos Radar Genteng – Momen pergantian tahun tidak hanya dimanfaatkan warga untuk berlibur. Para nelayan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar juga banyak yang menyandarkan perahu dan kapal slereknya di daerah pelabuhan, Senin (1/1).
Tahun baru 2024 ini, bertepatan dengan musim padangan atau bulan purnama. Sesuai tradisi, nelayan tidak melaut atau libur mencari ikan. “Kebetulan kok bersamaan padangan tahun barunya, jadi ikut libur,” ujar Muhammad Toha, 57, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Senin (1/1).
Selama musim padangan atau saat purnama bersinar di malam hari, terang dia, nelayan memang sering menghentikan aktivitasnya di laut. “Sudah jadi tradisi turun temurun, jadi tidak melaut dan mengisi waktu dengan aktivitas lain,” katanya.
Baca Juga: Sopir Mengantuk, Mobil Kijang Nyemplung Sungai Setail, Senggol Motor Vario, Terjun ke Sungai Kedalaman 20 Meter
Beberapa aktivitas yang dilakukan nelayan saat musim padangan, lanjut dia, memperbaiki peralatan perahu dan kapal. “Ada yang memperbaiki jaring, mesin, mengecat kapal, sampai memperbaiki lunas (bagian bawah) kapal,” terangnya.
Nelayan lainnya, Mansur, 60, asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar menjelaskan, nelayan banyak yang libur karena ikan tidak mau keluar saat bulan purnama. “Selama purnama, ikan sembunyi, dan menyulitkan nelayan kalau memaksa berangkat melaut,” terangnya.
Ikan akan kembali saat musim padangan selesai. Keyakinan masyarakat nelayan di Muncar, setelah nelayan libur melaut, ikan akan bermunculan yang dibarengi jumlah tangkapan meningkat. “Habis libur ikan biasanya banyak,” cetusnya.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng