RADARBANYUWANGI.ID – Bursa transfer pemain belakang Timnas Indonesia kini menjadi sorotan tajam. Dalam sejarah sepak bola nasional, belum pernah ada barisan bek sekuat dan semahal skuad Garuda saat ini.
Total 12 pemain bertahan dalam daftar resmi 2025 memiliki nilai pasar kolektif lebih dari €22 juta, menjadikannya lini paling berharga secara ekonomi di antara posisi lain.
Puncak daftar ini ditempati oleh Mees Hilgers, bek tengah asal FC Twente (Eredivisie Belanda), yang memiliki nilai pasar fantastis €6,5 juta (Rp115,05 miliar).
Hilgers merupakan pemain naturalisasi yang sempat dikaitkan dengan peluang masuk skuad Belanda, namun kini resmi memperkuat Indonesia. Nilai pasarnya bahkan melebihi total kombinasi nilai sebagian besar bek Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Klasemen Akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: Dibekap Jepang Indonesia Finish Posisi Keempat, Bahrain Juru Kunci
Tak jauh di bawahnya, ada Jay Idzes (Venezia, Serie B Italia) dengan nilai €5 juta (Rp88,5 miliar), dan Kevin Diks (FC Copenhagen) senilai €4,5 juta (Rp79,6 miliar).
Ketiganya menjadi wajah baru pertahanan Garuda yang kini bukan hanya tangguh secara fisik, tapi juga mumpuni secara taktik dan pengalaman internasional.
Di sisi lain, Indonesia juga punya Calvin Verdonk senilai €2,5 juta (Rp44,25 miliar) dan Dean James €1,8 juta (Rp31,8 miliar) sebagai opsi sayap kiri yang agresif.
Mereka mampu memberikan dimensi menyerang tambahan dan menjadi magnet baru di pasar transfer klub-klub Eropa yang tertarik dengan pemain ASEAN.
Sementara itu, bek-bek lokal seperti Jordi Amat dibanderol €650 ribu (Rp11,5 miliar), Yance Sayuri €300 ribu (Rp5,3 miliar) dan Shayne Pattynama €250 ribu (Rp4,4 miliar) masih tetap relevan dan kompetitif di level Asia.
Sementara Justin Hubner malah mengalami penurunan yang kini setara dengan pemain lokal senilai €300 ribu (Rp5,3 miliar).
Meski nilai mereka tak sebesar pemain abroad, pengalaman di kancah Asia dan kontribusi stabil di kompetisi domestik menjadi nilai tambah tersendiri.
Menariknya, sebagian besar pemain belakang ini bermain di luar negeri dan berkarier di liga kompetitif seperti Eredivisie, Serie B, hingga Danish Superliga.
Page 2

Mengungkap Bahan Jaring Gawang Sepak Bola
Selasa, 10 Juni 2025 | 12:13 WIB
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Bursa transfer pemain belakang Timnas Indonesia kini menjadi sorotan tajam. Dalam sejarah sepak bola nasional, belum pernah ada barisan bek sekuat dan semahal skuad Garuda saat ini.
Total 12 pemain bertahan dalam daftar resmi 2025 memiliki nilai pasar kolektif lebih dari €22 juta, menjadikannya lini paling berharga secara ekonomi di antara posisi lain.
Puncak daftar ini ditempati oleh Mees Hilgers, bek tengah asal FC Twente (Eredivisie Belanda), yang memiliki nilai pasar fantastis €6,5 juta (Rp115,05 miliar).
Hilgers merupakan pemain naturalisasi yang sempat dikaitkan dengan peluang masuk skuad Belanda, namun kini resmi memperkuat Indonesia. Nilai pasarnya bahkan melebihi total kombinasi nilai sebagian besar bek Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Klasemen Akhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: Dibekap Jepang Indonesia Finish Posisi Keempat, Bahrain Juru Kunci
Tak jauh di bawahnya, ada Jay Idzes (Venezia, Serie B Italia) dengan nilai €5 juta (Rp88,5 miliar), dan Kevin Diks (FC Copenhagen) senilai €4,5 juta (Rp79,6 miliar).
Ketiganya menjadi wajah baru pertahanan Garuda yang kini bukan hanya tangguh secara fisik, tapi juga mumpuni secara taktik dan pengalaman internasional.
Di sisi lain, Indonesia juga punya Calvin Verdonk senilai €2,5 juta (Rp44,25 miliar) dan Dean James €1,8 juta (Rp31,8 miliar) sebagai opsi sayap kiri yang agresif.
Mereka mampu memberikan dimensi menyerang tambahan dan menjadi magnet baru di pasar transfer klub-klub Eropa yang tertarik dengan pemain ASEAN.
Sementara itu, bek-bek lokal seperti Jordi Amat dibanderol €650 ribu (Rp11,5 miliar), Yance Sayuri €300 ribu (Rp5,3 miliar) dan Shayne Pattynama €250 ribu (Rp4,4 miliar) masih tetap relevan dan kompetitif di level Asia.
Sementara Justin Hubner malah mengalami penurunan yang kini setara dengan pemain lokal senilai €300 ribu (Rp5,3 miliar).
Meski nilai mereka tak sebesar pemain abroad, pengalaman di kancah Asia dan kontribusi stabil di kompetisi domestik menjadi nilai tambah tersendiri.
Menariknya, sebagian besar pemain belakang ini bermain di luar negeri dan berkarier di liga kompetitif seperti Eredivisie, Serie B, hingga Danish Superliga.