RADARBANYUWANGI.ID – Balapan Formula 1 (F1) Kanada 2025 di Sirkuit Gilles Villeneuve berlangsung penuh strategi dan tensi tinggi.
Max Verstappen berhasil mengubah posisi start dari grid P2 menjadi finis di posisi kedua, tepat di belakang George Russell yang tampil impresif sepanjang balapan.
Meski gagal meraih kemenangan, Verstappen tetap menunjukkan performa solid yang membuat Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, merasa puas.
Baca Juga: Mercedes Bikin Geger F1 Kanada! Ini Rahasia Kemenangan Dominan Mereka
Start Bersih, Duel Bersih
Sebelum balapan, perhatian tertuju pada rivalitas antara Russell dan Verstappen yang memulai lomba dari baris depan. Namun, keduanya mampu menjaga fair play tanpa insiden di lap pembuka.
Russell sempat bercanda bahwa ia memiliki lebih banyak poin penalti di Super Licence-nya dibanding Verstappen, sehingga “lebih berani” dalam adu roda.
Faktanya, Verstappen tampil rapi dan konsisten. Ia menjaga tekanan kepada Russell sepanjang lomba, sambil mempertahankan posisi dari ancaman Kimi Antonelli di belakangnya.
Baca Juga: Perang Dagang Mengintai ASEAN! Kamboja Ultimatum Thailand soal Impor Buah dan Sayur
Strategi Agresif Red Bull
Red Bull memilih strategi undercut dengan melakukan pit stop lebih awal. Namun, rencana tersebut tidak cukup untuk menyalip Russell yang mempertahankan ritme balap stabil. Meski begitu, Verstappen tetap unggul atas McLaren dan Ferrari di belakangnya.
“Stint pertama kami cukup kompetitif, namun di stint kedua kami mulai mengalami degradasi pada ban depan kiri. Untungnya, stint terakhir cukup kuat dan bisa menyamai kecepatan Russell dengan ban yang lebih muda beberapa lap,” ungkap Horner.
Baca Juga: RSU Bhakti Husada, Krikilan Layani Vaksinasi dan Konsultasi Kesehatan Anak
Poin Penalti dan Ancaman Sanksi
Saat ini, Verstappen mengantongi 11 poin penalti di lisensinya, hanya terpaut satu poin dari larangan satu balapan.
Namun dua poin tersebut akan kedaluwarsa setelah seri Austria mendatang, memberikan sedikit ruang bernapas bagi sang juara dunia bertahan.
Baca Juga: RSUD Genteng,Merasakan Nyeri Belikat, Segera Konsultasi ke Poli Nyeri
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Balapan Formula 1 (F1) Kanada 2025 di Sirkuit Gilles Villeneuve berlangsung penuh strategi dan tensi tinggi.
Max Verstappen berhasil mengubah posisi start dari grid P2 menjadi finis di posisi kedua, tepat di belakang George Russell yang tampil impresif sepanjang balapan.
Meski gagal meraih kemenangan, Verstappen tetap menunjukkan performa solid yang membuat Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, merasa puas.
Baca Juga: Mercedes Bikin Geger F1 Kanada! Ini Rahasia Kemenangan Dominan Mereka
Start Bersih, Duel Bersih
Sebelum balapan, perhatian tertuju pada rivalitas antara Russell dan Verstappen yang memulai lomba dari baris depan. Namun, keduanya mampu menjaga fair play tanpa insiden di lap pembuka.
Russell sempat bercanda bahwa ia memiliki lebih banyak poin penalti di Super Licence-nya dibanding Verstappen, sehingga “lebih berani” dalam adu roda.
Faktanya, Verstappen tampil rapi dan konsisten. Ia menjaga tekanan kepada Russell sepanjang lomba, sambil mempertahankan posisi dari ancaman Kimi Antonelli di belakangnya.
Baca Juga: Perang Dagang Mengintai ASEAN! Kamboja Ultimatum Thailand soal Impor Buah dan Sayur
Strategi Agresif Red Bull
Red Bull memilih strategi undercut dengan melakukan pit stop lebih awal. Namun, rencana tersebut tidak cukup untuk menyalip Russell yang mempertahankan ritme balap stabil. Meski begitu, Verstappen tetap unggul atas McLaren dan Ferrari di belakangnya.
“Stint pertama kami cukup kompetitif, namun di stint kedua kami mulai mengalami degradasi pada ban depan kiri. Untungnya, stint terakhir cukup kuat dan bisa menyamai kecepatan Russell dengan ban yang lebih muda beberapa lap,” ungkap Horner.
Baca Juga: RSU Bhakti Husada, Krikilan Layani Vaksinasi dan Konsultasi Kesehatan Anak
Poin Penalti dan Ancaman Sanksi
Saat ini, Verstappen mengantongi 11 poin penalti di lisensinya, hanya terpaut satu poin dari larangan satu balapan.
Namun dua poin tersebut akan kedaluwarsa setelah seri Austria mendatang, memberikan sedikit ruang bernapas bagi sang juara dunia bertahan.
Baca Juga: RSUD Genteng,Merasakan Nyeri Belikat, Segera Konsultasi ke Poli Nyeri