Banyuwangi, Jurnalnews.com – Pagelaran Seni Nuswantoro dalam naungan sang merah putih menjadi puncak acara Festival Kebangsaan, pada sabtu malam (16/11/24) pukul 19.17-20.45 WIB di Gesibu Blambangan Banyuwangi.
Acara serimonial diawali penyerahan santunan yatim piatu, kemudian disambung dengan tari Sekar Mayang oleh 7 remaja putri yang bawa janur mayang.
Doa normatif oleh H. Yasin Alibi dari kemenag terasa biasa. Namun begitu Sanusi Marhaedi tetua suku osing pimpin dungo dengan sebut segala makhluk alam tumbuhan dan binatang serta harapan ragam permasalahan hidup seperti utang maka sekitar seribu warga yang tribun gesibu menjawab Aamiin.
Sambutan pertama disampaikan oleh Plt Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si., yang mengapresiasi peran berbagai kelompok masyarakat dalam menjaga persatuan dan harmoni di Banyuwangi. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan di tengah keberagaman.
Selanjutnya Bupati yang diwakili Asisten Sekda Mohammad Yanuarto Bramuda, S.Sos., MBA., mewakili Kepala Daerah, mengulas sejarah upaya pelestarian budaya Banyuwangi, termasuk penetapan pakaian adat Osing sebagai seragam resmi ASN dan sekolah.Lalu Pembukaan secara resmi ditandai main pukul rebana oleh Bupati, Forpimda, Ketua LVRI, Kepala Bakesbangpol serta 17 pengurus Forum Pembauran Kebangsaan yang mengenakan pakaian adat sesuai sukunya seperti Jawa, Madura, Osing, Minang Batak, Melayu, Kalimantan, Bugis, Bali, Sunda, Arab dan Tionghoa.
Tari Kolosal “Tanah Air Nusantara” : Puncak yang Memukau Puncak acara bertema “Kembang Setaman Harmoni Nusantara” menghadirkan Tari Kolosal “Tanah Air Nusantara”. Tarian ini menjadi simbol keberagaman budaya di Banyuwangi, melibatkan unsur seni dari berbagai suku, seperti Jawa, Madura, Papua, Mandar, Melayu, Arab, dan Tionghoa. Nuansa budaya Osing menjadi penutup pertunjukan dengan kehadiran tokoh Menakjinggo dan para pengawalnya yang menyampaikan pesan kerukunan untuk Banyuwangi.
Penampilan kolosal ini memukau dengan gerak tari, kostum berwarna-warni, permainan lampu, dan efek kembang api yang mempesona. Dibawakan oleh Sanggar Lang-Lang Buana, tari ini sukses menggambarkan keindahan harmoni Nusantara, sekaligus menjadi penutup luar biasa untuk Festival Kebangsaan 2024. (AW/AWN/JN)