Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Panen Raya di Bajulmati, Petani Terpaksa Gunakan Cara Manual

panen-raya-di-bajulmati,-petani-terpaksa-gunakan-cara-manual
Panen Raya di Bajulmati, Petani Terpaksa Gunakan Cara Manual

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Panen raya mulai berlangsung di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, pada Kamis (10/4/2025). Suasana sibuk tampak di lahan persawahan, di mana para buruh tani bekerja keras memotong padi satu per satu secara manual.

Sayangnya, panen kali ini tidak berjalan mulus. Hujan deras disertai angin kencang beberapa hari sebelumnya menyebabkan sebagian petak sawah mengalami kerusakan. Banyak batang padi roboh, sehingga menyulitkan proses pemanenan.

“Sulit dan lama, kalau padi berdiri, satu hari selesai dalam sepetak,” ujar Busahri (60), salah satu buruh tani yang terlibat dalam panen tersebut.

Meski demikian, sebagian petani tetap merasa bersyukur. Marsaad (57), salah satu petani padi setempat, menyebut panen kali ini masih memberikan hasil yang layak. “Sekarang panen raya, meskipun beberapa petak padi roboh, tapi Alhamdulillah, harga padi Rp 6.500 per kilo,” katanya.

Namun di balik rasa syukur itu, terselip kekecewaan. Marsaad mengungkapkan adanya persoalan internal dalam kelompok tani (Gapoktan) yang berdampak langsung pada proses panen. Biasanya panen dilakukan dengan bantuan mesin potong padi atau combine harvester. Namun, karena adanya konflik komunikasi dengan pengurus Gapoktan Desa Bajulmati, para petani terpaksa menggunakan cara manual.

“Kami merasa didiskriminasi. Karena tidak sejalan, kami tidak mendapat akses mesin panen. Akhirnya, semua dilakukan dengan cara manual, padahal itu sangat melelahkan dan memakan biaya mahal,” imbuh Marsaad.

Ia bersama petani lainnya berharap pemerintah desa segera turun tangan dan memberikan solusi agar polemik yang terjadi tidak terus berlarut dan menghambat aktivitas pertanian ke depan. (Venus Hadi)